BUTOTA (Nasional) – Pakar epidemi, dokter, hingga anggota Dewan menyerukan tes virus Corona secara masif dilakukan di Indonesia. Korea Selatan jadi rujukan. Pemerintah menyatakan sudah punya rencana menggelar drive-thru tes Corona ala Korea Selatan di Indonesia.
“Sudah beberapa hari ini kita bicarakan mengenai hal tersebut,” kata juru bicara Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto,
Dengan adanya drive-thru tes Corona, warga bakal lebih mudah menjangkau tes tersebut. Korea bisa melakukan tes tersebut dengan ketersediaan test kit yang mereka produksi sendiri. Lalu bagaimana dengan test kit yang akan dipakai drive-thru tes Corona di Indonesia nanti? Yuri mengatakan test kit-nya juga berasal dari Korea.
“Kita sudah merencanakan dan membicarakan sekarang, karena kit-nya harus didatangkan dari Korea,” kata Yuri.
Dilansir dari BBC dan CNN, mekanisme drive-thru tes Corona di Korsel sebenarnya sederhana dan memudahkan warga. Mobil yang dibawa orang yang hendak tes mendekat ke tempat tes. Di lokasi tes, sudah ada petugas berbaju hazardous material (hazmat) yang siap melakukan swab test ke tenggorokan pengemudi. Pengemudi tak perlu turun dari mobil.
Keunggulan drive-thru tes Corona ketimbang tes swab di rumah sakit, pasien tidak perlu datang ke rumah sakit berkumpul dengan orang yang berpotensi kena Corona. Pelaksanaan tes lebih cepat, tiga hari bisa ketahuan hasilnya. Juga, titik tes bisa lebih banyak dan mudah dijangkau warga.
Ketua Yayasan Laboratorium Obat di Korsel Profesor Gye Cheol Kwon menjelaskan ada empat perusahaan yang mendapat izin pemerintah untuk membuat alat uji (test kit) di Korsel. Dengan demikian, Korsel kini punya kemampuan menguji 140 ribu sampel setiap pekan. Bandingkan dengan Indonesia, negara besar ini sejauh ini memeriksa 1.255 orang dalam tes Corona. Akurasi tes COVID-19 di Korsel sekitar 98 persen. BBC menuliskan Korsel adalah panutan dalam hal tes Corona.
Korsel sudah membuktikan keberhasilan menekan angka kematian akibat COVID-19. Tingkat kematian kasus positif COVID-19 di Korsel sempat tercatat 0,7 persen, di bawah rata-rata dunia 3,4 persen. Kini, Rabu (18/3/2020), tingkat kematian kasus positif COVID-19 di Korsel tercatat 0,97 persen, positif COVID-19 ada 8.320 kasus dan kematian 81 orang.
Sejauh ini di Indonesia, tingkat kematian kasus positif COVID-19 tercatat 8,37 persen, dengan angka positif COVID-19 ada 227 kasus dan kematian 19 orang. (Detik.com)
Belum ada keterangan lebih rinci. Namun pemerintah memastikan ini bukan wacana.
“Secepatnya pasti, sebanyak mungkin,” kata Yuri.