Butota.id (Nasional) – Bolmong Timur, Sindiran Bupati Lumajang Thoriqul Hak atau yang akrab disapa Cak Thoriq, kepada Bupati Bolmong Timur Sehan S. Landjar terkait protes mengenai mekanisme pemberian Bantuan Langsung Tunai, nampaknya dinilai sekedar mencari panggung. Pasalnya, protes Sehan yang viral dengan beredarnya video menyebut Menteri goblok ini, sejatinya mendapat respon positif dari kebanyakan masyarakat khususnya rakyat di Kabupaten Boltim.
Sehan Salim Landjar, melalui pesan WhatsAppnya kepada Butota menyebut Bupati Lumajang Cak Thoriq hanya mencari panggung. Menurut Sehan, Cak Thoriq kebablasan dan seharusnya tidak mengkoreksi sikap Sehan saat melakukan protes aturan Kemendes dan Kemensos RI yang berkaitan dengan BLT.
“ Bupati lumajang mau cari panggung, kebablasan dan (sebenarnya,red) tidak pantas dia koreksi atas sikap saya yang protes aturan KeMenDes dan KeMensoso berkaitan BLT dari kedua kementrian itu. Karena saya menilai apa yang mereka turunkan lewat surat edaran ini, menyulitkan masyarakat di BolTim. Contohnya: Kriteria dari KeMenDes itu hanya bilangan orang yang sangat Miskin, yang tinggal di gubuk bambu, lantai tanah, ukuran kurang dari 8 meter dan tidak ada listrik, yang ini sulit didapat di BolTim, kecuali KaDes (Kepala Desa) yang rekayasa. Dan program BLT dari KeMenSos gampang untuk rekrut penerima dengan kriteria setiap orang yang kena dampak/kesulitan ekonomi akibat pembatasan aktifitas, tapi sulitnya harus buka rekening, sehingga masyarakat BolTim harus punya modal untuk buka rekeningsebesar Rp. 150 000,- dan di tambah ongkos ke Bank yang berjumlah rata-rata diantara Rp.100 000 sampai Rp.200 000 Pulang Pergi. Artinya, berarti setiap penerima harus siapkan Rp. 250 000 sampai Rp. 450 000,- untuk dapatkan bantuan Rp. 600 000,- ini tentu tdk efektif,” Tukas Sehan.
Lanjut Sehan, proses antri di Bank untuk administrasi buku tabungan baru pun memerlukan waktu yang panjang. Pasalnya, kata Sehan ada 4464 orang penerima yang mengurus disaat Bank hanya sanggup membuka 30 Buah buku rekening baru dalam sehari.
“ Belum lagi harus antrian di Bank dengan 4464 orang penerima, sementara Bank hanya sanggup keluarkan buku rekening 30 buah dalam 1 hari. berarti 5 bulan untuk cetak buku rekening untuk 4464 org penerima dan bagaimana dengan daerah lain yang jumlah penduduknya banyak. Ini yang saya protes karena menurut saya tidak efektif dan efisien. Makanya Bupati Lumajang tidak tahu apa-apa kemudian dia bicara seperti orang yang kesurupan dan tidak etis. Dia harus tahu danpaham karena keadaan di BolTim beda dengan Daerahnya. Bahkan (Di Video) dia banggakan kasih beras 5 Kg dan motong gaji PNS, sementara Saya di BolTim kasih 15 hingga 40 Kg setiap KK bergantung jumlah jiwadan yang dikasih jenis beras Premium bukan beras ece ece, ditambah Gula Pasir 2 Kg, Minyak Goreng 2 liter, dan 9 buah ikan Kaleng, termasuk Aparat Desa, Calon penerima BLT, PKH, rata-rata dapat 10 Kg beras, 1 Kg Gula, 1 liter Minyak Goreng. Sedangkan untuk menunggu datangnya BLT baik dari KeMenDes dan KeMenSos, yang pasti dalam proses administrasi, sementara mereka sudah butuh beras untuk makan hari ini. Makanya saya lakukan diskresi agar mereka masih hidup saat BLT dan PKH dating,” Lanjut Sehan.
Terakhir, Sehan menyebut pihaknya telah menyalurkan bantuan kepada ,masuarakat sejak 4 April 2020. Sementara di Lumajang, baru saja melaksanakan program tersebut dengan rincian yang belum sebanding dengan apa yang ditunaikan di Boltim.
“ Saya di BolTim (telah) menyalurkan Bantuan PemDa sejak tgl 9 April 2020, kalau Bupati Lumajang baru mau laksanakan dan juga hanya beras 5 Kg dan supermi. Kalau di BolTim orang usia lanjut perempuan umur 65 thn dan laki-laki 70 thn keatas dapat Jaminan Hari Tua(JHT) sebesar Rp. 2.000.000,-. Demikian (pula) untuk disabilitas tidak pandang umur dapat juga Rp.2.000.000,- dan di kasih 10 Kg beras, 1 Kg Gula, 1 ltr MiGor dan 4 ikan kaleng sambil menunggu uang JHT dari PemDa,” Tegas Sehan.
Sebelumnya, beredar video Bupati Lumajang Cak Thoriq yang memarahi Bupati Boltim Sehan S. Landjar akibat protesnya kepada Menteri yang sempat viral beberapa waktu lalu. Dalam video dengan durasi 4 menit 37 detik ini, mempertontonkan Cak Thoriq menjelaskan mekanisme penyaluran diwilayahnya dengan menyalahkan sikap Sehan.
“ Bupati Bolaang Mongondow Timur, Ingat itu. Kalau ada Bupati menyatakan Menteri Bodoh, jangan-jangan dia ndak bisa ngurus daerahnya, jangan-jangan dia ndak bisa ngurus wilayahnya,” Ungkap Cak Thoriq.(B1)