Butota.id (Daerah) – Gorontalo, Dugaan pungutan liar (pungli) yang sempat heboh beberapa waktu lalu, pun dibantah pihak rektorat Universitas Bina Mandiri (UBM) Gorontalo. Melalui siaran persnya, mengklarifikasi apa yang sempat beredar isu negatif itu.
Dalam klarifikasinya, Rektor Universitas Bina Mandiri (UBM) Titin Dunggio kepada media Titin menuturkan bahwa dalam Pendemi Virus Corona (Covid 19) saat ini, mahasiswa dan dosen menjalankan kegiatan akademik dan non akademik dari rumah masing – masing. Hal ini kata Titin berdasarkan dengan surat edaran Rektor UBM Gorontalo, namun kegiatan sosial dibulan Ramadhan tetap dijalankan dengan tetap melibatkan setiap kelompok mahasiswa yang menjadi motor dan penggerak kegiatan sosial tersebut.
“ Kegiatan Sosial Ramadhan merupakan kegiatan non akademik kemahasiswaan, yang sama sekali tidak ada hubungan langsung dengan kegiatan akademik. Maka, tidak pernah ada ketentuan dan aturan yang ditetapkan oleh program studi bahwa mahasiswa yang tidak berpartisipasi dalam kegiatan sosial Ramadhan akan diberikan sanksi dan tidak dapat mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Kuliah,” Jelas Rektor Titin.
Titin menambahkan, informasi yang beredar bukanlah pungutan liar sebagaimana yang diisukan. Namun merupakan kegiatan formal, yang secara resmi sudah di SK kan sejak tahun – tahun sebelumnya.
“ Jadi pasca pendemi ini pak, pengumpulan anggara ini kami menyisikan didalam pemberian sembako. Ini kegiatan yang melekat pada mahasiswa sejak Tahun 2008 lalu,” Kata Titin.
Disaat bersamaan, Ketua Yayasan Bina Mandiri Gorontalo Aziz Rachman menjelaskan bahwa informasi yang beredar tersebut tidaklah benar. Melainkan, melalui kesepakatan pihak kampus dan mahasiswa yang sebelumnya sudah dalam persetujuan bersama. Menurut Aziz, hal tersebut adalah program rutin pihak kampus dalam menyambut bulan suci Ramadhan yang melibatkan mahasiswa dalam kegiatan sosial sekaligus membantu masyarakat yang terdampak pandemi covid-19.
“ Jadi begini, Informasi yang beredar tersebut tidak benar. Sebab, ini memang sudah menjadi agenda kegiatan kami sejak 13 tahun yang lalu. Dan ini kegiatan, menjadi keunggulan kita diperguruan tinggi Untuk melakukan bakti sosial untuk membangkitkan kepedulian mereka terhadap lingkungan,” Terang Ajis.
Lebih lanjut, Aziz menerangkan bahwa sebelum adanya pendemi Covid-19 saat ini, kegiatan tersebut sudah disiapkan sebelumnya. Dimana, Pihak kampus pun sudah mengeluarkan surat edaran secara resmi terkait kegiatan tersebut. Konsep kegiatan itu sama dengan kegiatan ditahun sebelumnya sejak tahun 2008, dimana saat itu kampus masih berstatus sekolah tinggi sebelum menjadi Universitas Bina Mandiri Gorontalo. Jelas Aziz, partisipasi mahasiswa memang sangat dibutuhkan dalam menyukseskan kegiatan yang dapat membangun mental secara positif dari mahasiswanya.
” Secara rutin, partisipasi mahasiswa sangat dibutuhkan dalam menyukseskan kegiatan tersebut dengan menghimpun dana sebesar Rp100ribu/mahasiswa. Selain itu, turut pihak yayasan dan dosen juga memberikan sumbangan agar kegiatan dibulan suci ramadhan tersebut bisa terlaksana. Artinya itu adalah kegiatan resmi. Didalam poin itu sudah dicantumkan secara transparan. Kegiatan ini adalah partisipasi langsung dari mahasiswa, dengan menyiapakan menu –menu langsung dari rumah. Karena seiring perubahan, saat ini partisipasi dalam bentuk uang. Karena ini kan butuh kebersamaan untuk menyukseskan kegiatan,” Tutup Ajis. (Adv_B1)