Oleh : Septy Indra Santoso
Mahasiswa Doktoral Ilmu Ekonomi universitas Hasanuddin
Butota.id (Perspektif), IMF mencatat ada 154 yang termasuk negara berkembang didunia. Diantaranya indonesia dan malaysia. IMF juga memproyeksikan 2020 rata rata pendapatan perkapita negara berkembang sebesar US$5.650, perlu digaris bawahi hal ini bisa terjadi apabila negara dalam kondisi normal sementara saat ini kondisi negara diseluruh dunia mengalami ketidaknormalan diakibatkan adanya wabah covid 19.
Sektor publik menyediakan berbagai layanan pemerintah kepada masyarakat. Porsi sektor publik berbeda antarnegara tetapi umumnya mencakup bidang militer, kepolisian, transportasi umum, pedidikan dan kesehatan. Sektor publik umumnya mencakup lembaga pemerintah dan badan usaha milik negara (BUMN).
PDB indonesia ditahun 2018 sebesar USD 3,945.168 sedangkan untuk tahun 2019 mengalami peningkatan sebesar USD 4,193.109. sementara untuk malaysia pada tahun 2018 sebesar USD 11,084.302, ditahun 2019 sebesar USD 11,197.665. bila merujuk pada data, baik indonesia maupun malaysia PDBnya mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Ini mengisyaratkan bahwa ekonomi kedua negara memengalami perbaikan dan peningkatan dari tahun sebelumnya.
World Bank membuat tiga kelompok negara berkembang yang disesuaikan dengan pendapatan perkapitanya. Pertama, negara dengan pendapatan perkapita sebesar US$ 975/tahun masuk sebagai negara berpendapatan rendah. Kedua, negara yang memiliki pendapatan perkapita antara US$ 976/tahun dan US$ 3.855/tahun masuk sebagai negara pendapatan menegah bawah. Ketiga, negara yang masuk sebagai negara pendapatan menegah atas memiliki pendapatan perkapita US$ 3.856/tahun dan US$ 11.905/tahun.
Mengacu pada pengelompokkan yang dibuat oleh World Bank untuk negara yang dikategorikan berkembang maka ditahun 2020 negara yang dikategorikan negara maju dengan pendapatan perkapita US$ 11.906 bisa menjadi negara dengan kategori berkembang. Mengapa demikian ? tentunya pembaca sudah bisa menebak mengapa hal tersebut bisa terjadi. Salah satunya adanya Wabah covid 19 yang menimpa disemua negara. Sektor publik maupun privat akan memberikan kontribusi PDB negara menurun drastis yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi negara. (***)