Butota.id (Daerah) Gorontalo Utara – Ketua YLBHIG Cabang Gorontalo Utara (Gorut) mempertanyakan 127 Janji Politik Iqra telah memasuki masa tugas selama 1 tahun 6 bulan, namun belum nampak realisasinya
Menurut Tutun Suaib SH, diantara janji Politik Iqra yaitu dana tunggu para petani sebelum panen sebesar 700.000 rupiah dan pendamping keluarga ceria yang diduga belum terealisasi.
“Hal ini perlu dipertanyakan, jangan sampai hanya bunga-bunga tidur bagi masyarakat Gorut itu sendiri. Apakah akan terlaksana atau tidak janji politik tersebut ? kalau iya kok belum dilaksanakan, apa lagi masyarakat sangat menantikan realisasi yang dijanjikan.” ungkapnya.
Tutun Suaib pun berharap, agar janji politik ini bukan menjadi bualan semata karena rakyat membutuhkan buktinya.
“Saya khawatir, banyak janji politik dari iqra yang tidak akan terealisasi.” Tutup Tutun.
Sementara itu, Saat ditemui oleh awak media ditempat kerjanya untuk dikonfirmasi, Sekertaris Daerah Ridwan Yasin SH.MH mengatakan namanya janji politik harus dilaksanakan dan kita sudah anggarkan ditahun kemarin untuk 127 janji politik tersebut.
“Namun proses evaluasi di provinsi ada beberapa yang disesuaikan dengan ketentuan perundang-undangan sehingga nanti kita laksanakan ditahun anggaran 2021 lagi apa lagi sekarang ini masih musim Covid.” Jelasnya
Selain, Ridwan pun menyampaikan hasil evaluasi akan tetap dijalankan kedepannya. Dan yang harus dibenahi bersama-sama akan disesuaikan untuk pendamping ceria.
“Sudah ada team yang mengkajinya yang dibentuk oleh pak Abdullah Bakari saat itu masih menjabat Kadis sudah terbentuk, dan hasilnya pun sudah ada.” Jelasnya
“Kalau mengenai apakah akan terealisasi semua 127 janji politik itu kita berupaya dan membutuhkan kerja sama semua pihak, dalam artian semua pihak harus bekerja sama, bahu membahu OPD, DPRD untuk mewujudkan dari 127 janji politik Iqra.” tutupnya