Butota.id (Daerah) Gorontalo Utara – Beberapa proyek milik Pemerintah Daerah (Pemda) Gorontalo utara, salah satunya proyek yang berada di Desa Katialada kecamatan Kwandang diduga terbengkalai dengan pembebasan lahan, yang hingga sampai saat ini dinilai sumpang siur. Hal tersebut mendapat sorotan dari Salah satu Aktivis Frengki Biki
Kepada Butota.id, Frengki mempertanyakan mengenai pembebasan lahan pasar rakyat tanah milik haji Usman Syarif, dan Rumah makan apung di Desa Katialada kecamatan Kwandang yang hingga kini tak kunjung mendapat kejelasan.
Melalui via selularnya, Frengki Biki mengatakan 2 proyek pemerintah tersebut diduga masih belum memiliki kepastian mengenai pembebasan lahannya. Padahal bangunan sudah jadi, tapi hingga kini belum bisa dioprasionalkan.
“Seharusnya masalah ini jangan sampai berlarut-larut, karena jika permasalahan ini belum memiliki titik terang maka banyak uang negara dalam pembangunan tersebut yang akan tidak memiliki asas maanfaat.” Ujarnya
Selain itu, Frengki mengingatkan Dinas Perkim agar Pembebasan Lahan tersebut segera disigapi dan dicarikan titik terangnya.
“Apa lagi ini sudah lama dan berlarut-larut kasihan kalau permasalahan ini lamban penanganannya apa lagi bangunan dari uang negara sudah dibuat tapi belum juga bisa dimaanfaatkan oleh masyarakat.” Terangnya
“Kalau lama untuk penaganannya, bangunan tersebut hanya akan menjadi sebuah pajangan yang tidak bisa dinikmati.” Tambahnya lagi
Sementara itu, Saat dikonfirmasi via Whatsaap, Kabid Pertanahan Abdul Rahman Blongkod mengatakan, untuk lokasi milik Haji daud Syarif sekeluarga, yang digunakan untuk pasar rakyat masih sementara proses pengadilan Limboto.
“Kalau Rumah makan terapung sudah ada hibah dari kementrian kebumdes sehingga kami masih akan meminta pendapat hukum dari instansi yang berwenang.” Tutup AR. Blongkod. (B5)