Butota.id (Daerah) Gorontalo Utara – Sistem air PDAM Tolinggula saat ini sudah tidak mampu melayani kebutuhan masyarakat. Hal ini disampaikan oleh anggota DPRD Gorut dari komisi 3 Wisye Pangemanan.
Menurut Wisye, induk air di Tolinggula dan pipa transmisi perlu diganti yang baru. Apa lagi mengingat pembuatannya pada tahun 2009, dan kapasitasnya hanya untuk 600 pelanggan.
“Hari ini pelanggan sudah mencapai 1600, jadi sangat dibutuhkan pembangunan sarana pembangunan baru mengingat air adalah sumber kehidupan masyarakat.” Tutur Wisye.
Wisye pun meminta Pihak PDAM juga mengganti Instalasi Pengelolahan Air (IPA), dikarenakan jika masuk musim penghujan airnya berkeruh karena IPA nya dinilai sudah tidak mampu mengelolah air sesuai SOP.
“Sekarang besaran pipa 200 ml seharusnya sudah harus diganti yang 400 ml karena kebutuhan pelanggan yang meningkat dari tahun ketahun. Sumber airnya besar hanya sistemnya yang sudah tidak memenuhi kebutuhan kapasitas pelanggan.” Tandas Wisye.
Sementara itu, saat dikonfirmasi via selular, Direktur PDAM Gorut Fanli Mayango menjelaskan, pipa yang terpasang mememiliki kapasitas 10 liter perdetiknya dan mampu melayani 800 KK untuk pedesaan.
“Melonjaknya permintaan pemasangan pengguna air saya sudah usahakan interkoneksi dengan wilayah Biau, kapasitas yang terpasang tadinya 20 liter perdetik, jadi saya upgrade naik 40 liter perdetik ditambah 10 liter yang dari Tolinggula. Untuk Tolinggula dan Biau itu kapasitasnya 50 liter perdetik dan sudah mewadahi untuk masyarakat yang ada diTolinggula” Jelas Fanli
Dirinya juga menambahkan, Terkait dengan kondisi air yang keruh saat musim hujan dikarenakan tergerusnya pipa dan sering tertimbun lumpur.
“Dengan cuaca dan curah hujan yang cukup tinggi ini juga mengakibatkan pipa-pipa kami tergerus bahkan penangkap kita sering tertimbun dengan lumpur, kalau mengenai IPA nya itu berjalan bagus ada didua tempat yaitu diIlobungula dan Biau didingga.” Tutup Fanli. (b5)