Oleh : Carles Ishak / Pemuda Gorontalo
Butota.id (Opini) – Dusun Tumba, sudut wilayah terpinggir Desa Tamaila Utara Kecamatan Tolangohula Kabupaten Gorontalo. Masyarakatnya terisolir dari gegap gempita Peradaban Teknologi. Sekian waktu lamanya mereka tak pernah merasakan terangnya cahaya malam. Tak pernah tahu jika diluar sana begitu bisingnya siang hari. Dan disaat rebah, mereka hanya mampu berkedip mata sekali-dua kali kemudian lelap hingga mimpi beranjak pergi. Begitulah siklus konstant disana. Benar-benar jauh dari peradaban masyarakat kekinian.
Tulisan ini tak bermaksud apa-apa bagi kehidupan masyarakat tumba, akan tetapi karena dorongan kuat rasa syukur atas capaian inovasi Desa Berinovasi/Berteknologi kerja sama antara pihak kampus Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dengan Kementrian Desa PDTT. Atas dorongan rasa syukur itulah semoga tulisan ini mewakili perasaan masyarakat Tumba dan seluruh masyarakat di Kabupaten Gorontalo.
Sebagai warga Kabupaten Gorontalo, saya sangat berbangga dan mengapresiasi tinggi hasil inovasi program Desa tersebut. UNG sebagai satu-satunya kampus terbesar di Gorontalo kembali membuktikan pengabdiannya kepada masyarakat sebagaimana yang telah menjadi tuntutan dari Tridharma Perguruan Tinggi. Hemat saya, informasi ini sangat penting untuk saya tulis dan diketahui publik agar menjadi bahan pencerahan serta penyeimbang informasi. Bahwa apa yang sudah dilakukan oleh civitas akademika UNG yang bekerja sama dengan Kementrian Desa PDTT dan seluruh perangkat pendamping Desa yang ada di Kabupaten Gorontalo wajib hukumnya untuk diberi apresiasi.
Dari informasi valid yang saya dapatkan bahwa hasil kerja gemilang ini berkat kedekatan emosi rektor UNG Dr. Edwar Wolok dengan Menteri Desa PDTT. Sehingga Program Desa Berinovasi dan Berteknologi ini bisa terealisasi bagi masyarakat Tumba Tamaila Utara. Atas capaian ini masyarakat disana sudah bisa menikmati aliran listrik yang bersumber dari inovasi teknologi pembangkit listrik tenaga air, kutipan kata; Dodik Staf Menteri Desa PDTT.
Saya pun berharap, hal yang sama dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo. Sebab dari apa yang Bupati Gorontalo sampaikan sebagaimana yang saya baca dari media beberapa hari ini, sama sekali tidak menyentil kampus UNG dan pendamping desa yang ada di Kabupaten Gorontalo. Pak Bupati lebih terfokus di kesiapan acara seremoni kunjungan Menteri.
Saya meyakini betul beliau Prof. Nelson sangat paham soal ini. Sebagai orang akademik yang karirnya lahir dan besar dari kampus UNG maka tak ada salahnya memberi ucapan “TERIMA KASIH”.
Sekali lagi tak bosan-bosannya saya mengapresiasi dan berterima kasih kepada Bapak Menteri Desa PDTT bersama seluruh perangkat pendaping Desa Kab. Gorontalo karena mereka jualah bersama Tim UNG berada dibarisan terdepan dalam suksesnya program Inovasi Desa Berteknologi ini sehingga masyarakat Dusun Tumba Desa Tamaila Kec. Tolangohula Kab. Gorontalo benar-benar telah merasakan makna Merdeka. Semoga capaian ini adalah kado terindah bagi masyarakat disana dalam momentum Hari Kemerdekaan RI tahun ini. (***)