Butota.id (Daerah) Kabupaten Gorontalo – Proyek pembangunan Jembatan yang menghubungkan dua desa di kecamatan Tibawa, kini dikeluhkan warga. Pasalnya, proyek dengan anggaran sebesar Rp 816 juta itu tidak selesai pekerjaannya hingga berakhir masa kontrak kerja.
Dari hasil Pantauan wartawan media Butota.id, Selasa, (25/8/2020), kondisi jembatan tersebut belum sepenuhnya terbangun, dikarenakan baru bangun pondasinya yang ada, dan belum bisa dilewati.
Kepala Desa Buhu, Wirawan Lamalani, saat dimintai tanggapannya terkait jembatan tersebut, mengatakan bahwa pemerintah Desa dan masyarakat saat ini sangat berharap jembatan itu bisa di selesaikan.
“Kami selaku pemerintah desa dan masyarakat berharap jembatan ini segera bisa rampung pekerjaannya, karena mengingat bulan depan ini sudah musim hujan, jadi akses satu satunya melalui jembatan atau sungai yang ada disini untuk menuju ke desa Iloponu,” Ungkap Kades Wirawan.
Lebih lanjut dia mengatakan, ada jalan alternatif jalan lain untuk menuju desa Iloponu. Namun kata dia, jalan alternatif itu harus melewati Kecamatan Lain.
” Ada jalan alternatif lain menuju Iloponu, tapi harus memutar jauh ke Isimu sana, dan kami pemerintah desa sbelumnya telah menerima laporan dari orang proyek akan ada pembangun jembatan di sini, lalu kita turun langsung untuk mengecek dan itu benar adanya. Tapi akhir-akhir ini sudah tidak ada lagi yang bekerja saya tidak tahu kendalanya apa,” Tuturnya.
Dia juga mengungkapkan bahwa pekerjaan proyek jembatan itu kurang lebih satu bulan sudah tidak ada aktifitas pekerjaan lagi.
” Berhenti pekerjaan ini sudah sebulan yang lalu, dan tidak tahun kapan akan di lanjutkan pekerjaan ini. Untuk sementara akses jalan yang di lalui warga beraktifitas dengan melintasi atau menyebrangi sungai itu agar bisa ke desa sebelah (red : desa Iloponu). Kalau sungainya meluap, warga tidak bisa melawati jalan tersebut, karena di sana aktifitas pertanian yang paling banyak dan jembatan ini cukup vital bagi warga setempat karena sebagai jalan penghubung antara Dusun/Desa Buhu dan desa Iloponu,” Tukasnya.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Gorontalo Darwin ROmy Syahrain, ketika diklarifikasi mengatakan bahwa pekerjaan tersebut bersumber daru Dana Alokasi Umum (DAU). Kata Romy, sesuai dengan kondisi pandemi maka anggaran tersebut mengalami pemangkasan.
” Pekerjaan ini sumber anggrannya dari DAU, yang mana sesuai kondisi yang ada anggarannya sudah mengalami pemangkasan akibat pemangkasan anggaran pemerintah daerah oleh pemerintah pusat. Namun demikian, berkenaan posisi strategis keberadaan jembatan itu yang terhubung juga dengan jalan yang sedang dibuat, maka pihak penyedia tetap berusaha melaksanakan pekerjaan dengan modal dana pribadi,” Jelas Romy melalui media WhatsApp.
Rommy menambahkan, pihaknya akan memanggil kontraktornya untuk mengetahui kemampuan untuk mendorong penyelesaian dari pekerjaan tersebut.
” Adapun kontrak kegiatan ini sudah dilakukan adendum waktu pelakasanaannya, hingga dua tahun atau hingga tahun depan. Berkenaan dgn progres pekerjaan saat ini, Pihak Dinas juga akan memanggil pihak penyedia untuk mengetahui kemampuan penyelesaian pekerjaan hingga selesai ataupun mendorong untuk penyelesaian pekerjaan meskipun anggaran saat ini masih terpangkas, ” Tutup Romy. (B2)