Oleh : Rusli Dunggio – Alumni Akademi Bela Negara NasDem
butota.id (Opini) – Dalam menjawab banyak pertanyaan terkait pilihan NasDem yang menunjuk dan menyetujui Dicky Gobel sebagai Calon Wakil Bupati dari Rustam Akili, Rachmad Gobel pernah berkata bahwa profesionalisme dan keinginan untuk mengabdi didaerah asalnya adalah alasan utamanya.
Dicky Gobel yang saat ini berada pada level Direksi di perusahaan korea itu, tentu harus melepaskan posisi “Zona Nyaman” untuk kemudian memilih pulang dan mengabdi di kampung halamannya. Dengan modal keyakinan dan keinginan untuk mengabdi, Dicky Gobel dianggap sebagai sosok yang mampu mengakomodir aspirasi generasi muda atau yang biasa kita sebut kaum milenial.
SCM General Manager at PT LG. Electronics Indonesia itu, dinilai mempunyai kinerja dan karir profesional yang baik dan dapat dicontoh generasi milenial sekarang. Selain memiliki jiwa kepemimpinan yang sangat bagus, Dicky dapat juga didaulat sebagai wakilnya kawula muda sebab memiliki kriteria yang mampu mewakili jiwa milenial di Kabupaten Gorontalo.
Dalam sambutan Rachmad Gobel pada kegiatan penutupan Diklat NasDem Gorontalo, Dicky disebut sosok profesional yang berani meninggalkan jabatan yang sedang bagus-bagusnya. Bagaimana tidak, untuk mendapat kepercayaan Perusahan yang berasal dari Korea itu tentu sangatlah susah. Sebab, terdapat suatu pandangan orang Korea bahwa bekerja bukan belajar. Mereka sangat kaku menerapkan target, sehingga seolah-olah ketika seseorang sudah berada di suatu perusahaan, maka tidak ada lagi kesempatan belajar melainkan bekerja dan menghasilkan sesuatu yang menguntungkan. Dari pandangan itulah setiap pekerja di perusahaan Korea dituntut untuk menjadi ahli/ pekerja profesional.
Hal itu kemungkinan besar akan diterapkan Dicky Gobel, jika dipercayakan masyarakat di Kabupaten Gorontalo untuk memimpin bersama Rustam Akili kelak. Pria yang sudah matang dan pandai beradaptasi itu, terbiasa untuk bekerja sama dengan mempraktekkan keterampilannya untuk mengenali latar belakang, alur kerja dan budaya serta wawasan untuk berfikir terbuka, seperti apa yang sudah dilaksanakannya sebagai SCM General Manager di PT. LG. Electronics Indonesia.
“Hati-hati membawa nama Gobel”, kalimat yang tegas dilontarkan Rachmad Gobel itu tentu menjadi gambaran bahwa ketika memegang amanat rakyat, maka sudah seharusnya menjaga marwah dan warna keluarga. Sehingga, oleh Dicky Gobel pesan itu pasti dipegang sebab jika berbicara tentang uang atau jabatan, dipastikan akan salah ketika dialamatkan kepada pria yang saat ini sementara merekrut kaum milenial dengan tagar #KamiBersandi yang artinya Kami Milenial Bersama Dicky itu.
Kita ketahui, selain getol dalam memperjuangkan “restorasi” di Gorontalo, Rachmad Gobel tentu mempunyai target untuk bagaimana mensejahterakan masyarakat. Dengan menjadikan Gorontalo sebagai daerah termakmur kelima di Indonesia, RG telah mempersiapkan disetiap prosesnya. Tentu, dapat dikatakan bahwa kehadiran Dicky Gobel sebagai pendamping Rustam Akili pada perhelatan rakyat itu, menjadi salah satu strategi dalam rangka mempercepat “rencana positif” RG di Gorontalo.
Apalagi, saat ini RG mengatakan bahwa dirinya akan menaruh perhatian sepenuhnya di Pilkada Kabupaten Gorontalo. Tentu ini adalah kabar bagus yang seharusnya “dimanfaatkan” Dicky Gobel, dalam menjabarkan seluruh program kemanusian RG. Selain itu, niat dan keinginan untuk memberikan hal positif patut menjadi hal yang utama sebab jika berbicara soal dunia, bisa dipastikan itu sudah selesai. Sehingga, target kesejahteraan rakyat yang termaktub dalam “visi misi sederhana” RADG pasti terwujudkan.
Semoga Rakyat dan kaum milenial di Kabupaten Gorontalo, tidak salah dalam menentukan pilihannya. Membawa daerah ke arah baru tentu bukanlah target, namun lebih kepada misi khusus agar daerah kelahirannya itu menjadi lebih baik dari sebelumnya.