Butota.id (Daerah) Kabupaten Gorontalo – Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Gorontalo (UG) Prewito Kadir, angkat bicara terkait dengan pernyataan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo yang mengatakan penundaan Program Magang Prakesmas FKM UG.
Kepada Butota.id, Prewito menyampaikan, bahwa alasannya hanya karena Work From Home (WFH), pihak pengelola prakesmas sudah menyampaikan solusinya kepada pihak Dinas Kesehatan kalau mahasiswa juga akan ikut aturan WFH pada saat pelaksaan Prakesmas.
“Hasilnya kepala dinas tidak mau menerima solusi ini. Artinya kepala dinas tidak mendukung sistem pendidikan di kabupaten gorontalo, khususnya dalam wilayah kerja dinas kesehatan kabupaten gorontalo,” Ujar Prewito.
Selain itu, Prewito juga mengatakan, mahasiswa Prakesmas hanya ingin menegaskan, jika program Magang Prakesmas tidak ada kaitannya dengan kepentingan politik.
“Kami turun bukan karna adanya kepentingan politik akan tetapi kami benar-benar ingin malakukan pengabdian kepada masyarakat seperti yang tertulis dalam Tri Darma Perguruan Tinggi,” Tegas Prewito.
Menurut Prewito, jika ketakutan kepala Dikes adalah munculnya cluster perkantoran, dirinya menegaskan peserta Prakesmas sudah memiliki surat hasil rapid test yang menjadi syarat Penting dari pengelola Prakesmas.
“Bahkan ada beberapa puskesmas di Kab.Gorontalo sudah menerima kami Mahasiswa Prakesmas untuk turun di puskesmas tersebut. Bahkan, ada beberapa instansi seperti BNN, KKP sudah siap menerima kami,” Kata Prewito.
“Karna mereka melihat kedatangan mahasiswa Prakesmas justru akan membantu pihak puskes dalam hal pencegahan dan penanggulangan masalah penyakit di kab.gorontalo,” Tambahnya Lagi.
Apa yang disampaikan kepala Dikes Kabgor, oleh prewito dianggap hanya mengelak dan mencari alasan saja.
“Seperti alasan anak kecil yang takut dimarahi orang tuanya apabila ketahuan bohong. Dan tolong di garis bawahi kalau Dikes kab.gorontalo juga masuk menjadi salah satu cluster perkantoran. Ini membuktikan kalau pihak dikes juga lalai dalam pencegahan covid-19,” Tutur Prewito.
“Dan jga perlu kami ingatkan kepada kepala Dikes kab.gorontalo, kalau kami kuliah dan belajar persoalan covid-19. Jadi kami juga paham atau lebih tau proses penanggulangan dan pencegahan covid-19, justru dengan kepala dikes keluar daerah itu yg akan menyebabkan cluester baru.” Tutup Prewito.