Butota.id (Daerah) Kabupaten Pohuwato – Seperti inilah kondisi salah seorang nelayan di desa Torsiaje Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato, nelayan tersebut kini memilih untuk beralih membudidayakan Taripang Laut akibat anjloknya harga ikan saat wabah corona masuk ke indonesia, Jum’at (04/12/2020).
Masyarakat pesisir dan nelayan di Desa Torsiaje sangat terdampak pandemi COVID-19 dengan menurunnya jumlah tangkapan dan harga ikan, biaya operasional melaut, pinjaman dana yang membengkak, pembatasan sosial selama pandemi, diperparah lagi dengan lumpuhnya ekonomi, sehingga budidaya taripang laut dianggap mampu menopang kehidupan keluarganya sehari hari.
Salah seorang nelayan pembudidaya Taripang Robinto Umar mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan hidup di tengah pandemi kini Ia beralih menjadi profesi sebagai pembudidaya Taripang laut, ini adalah salah satu terobosan agar bisa bertahan hidup saat pandemi Covid 19.
“Karena Dampak Covid-19 tidak bisa lagi melakukan ekspor, sehingga kami berfikir untuk beralih membudidayakan teripang laut. Menurutnya budidaya taripang ini lebih menguntungkan dan bisa mengerakan perekonomi masyarakat torsiaje dalam jangka panjang kedepan,” Jelas Robinto.
Robin menambahkan, dengan memanfaatkan lokasi seluas 2 Hektar dengan sistem kurungan jaring tancap, dirinya memulai usahanya pada bulan maret tahun 2020. Untuk pembelinya adalah pelanggan dari keturunan cina yang ada di wilayah moutong (sulteng), Gorontalo, dan manado (Sulut).
“Teripang adalah komoditas andalan bagi Indonesia selama beberapa dekade terakhir ini. Hewan laut tersebut disukai oleh masyarakat yang tinggal di luar Negeri, khususnya negeri Tiongkok dan singapura, Selama periode 2012-2019, kegiatan ekspor ke negara-negara tersebut terus mengalami peningkatan,” Tambah Robinto.
Robin berharap, Pemerintah bisa melirik usaha tambak teripang untuk dikembangkan menjadi investasi dan peningkatan ekonomi masyarakat Torsiaje.
“Sejauh ini Pemerintah belum melihat atau melirik tambak teripang kami, karena dengan usaha ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat torsiaje. Harga teripang ini untuk ukuran super bisa mencapai 2,5 juta rupiah, sedangkan untuk ukuran paling kecil 400 ribu perkilonya,” Tutup Robinto.