Butota.ID (Daerah) – Kabupaten Gorontalo, Hasil Pilkada Kabupaten Gorontalo pada tanggal 9 Desember 2020 silam belumlah selesai, dimana Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) saat ini sementara melakukan perhitungan C1. Hal ini akan selesai apabila sudah ada Pleno sampai di tingkat Kabupaten. Dengan adanya hasil Quick Count perolehan suara pada Pilkada Kabupaten Gorontalo, membuat tim RADG bijaksana melihat hasil tersebut. Namun bukan berarti bijak dan membiarkan serta melepaskan hal-hal yang mencederai pilkada, hal ini dikatakan Juru bicara Millenial RA Jepri Polinggapo.
” Walaupun banyak lembaga hitung cepat ( Quick Count) posisi NDH Paslon Nomor 2 berada di posisi pertama dan RA-DG berada pada posisi urutan kedua, membuat Kebijaksanaan hati yang besar semua tim menerima hasil ini. Namun bukan berarti bijak dan membiarkan serta melepaskan hal – hal yang berurusan dengan perjuangan kerakyataan. Sebab Pilkada Kabupaten Gorontalo belumlah selesai. KPU sementara melakukan perhitungan C1, ini selesai apabila sudah ada Pleno sampai di tingkat Kabupaten,” Ungkap Jefri Polinggapo.
Jepri menambahkan, masalah yang dimunculkan selama minggu tenang hingga proses yang berujung di Dewan Pengawas Penyelenggara Pemilu (DKPP), pun membuat Pilkada Kabupaten Gorontalo belum selesai.
” Memang stigma dan budaya setelah hari H pencoblosan bahwa semua sudah selesai, perlu saya tegaskan yang sudah selesai itu pemungutan suara di TPS, namun begitu banyak masalah yang muncul pada kampanye sampai minggu tenang yang jelas adanya, seperti money politik, Diskriminasi, apalagi masalah yang bergulir di DKPP. ini belum selesai dan perlu dikawal dan diselasikan sesuai konstitusional,” Tambah Jepri.
Lebih lanjut Jepri menyebut bahwa adanya informasi diskriminasi kepada rakyat hingga di tingkat Pemerintahan Desa, membuat Rustam Akili tidak diam terlebih kepada pemilih RADG pada tanggal 9 Desember lalu. Menurut Jepri, Komitmen Rustam Akili untuk mengawal dan membela rakyat, sehingga wadah koalisi rakyat dibentuk.
” Apalagi dipundak Rustam Akili membawa misi politik yang ideal dengan Gerakan Restorasi Indonesia yang menjadi amanah besar dari partai Nasdem untuk dijalankan dengan sebaik-baiknya. Itu juga memang melekat pada karakter politik RA yang ingin menang dengan tidak mengunakan dan mengajari rakyat dengan politik busuk. Berdasarkan hal tersebut Rustam Akili dan seluruh TIM sudah merasakan dan banyak mendapat informasi soal diskriminasi oleh kekuatan kekuasaan sampai ditingkat Desa kepada masyarakat. Maka dengan ini RA akan komitment mengawal, sebab jangan hanya dendam politik rakyat jadi Korban. Sebagai sosok politisi berkarakter dan prinsip RA akan mengawal konstituennya dengan membentuk Koalisi Rakyat. Maka ini bukan menghibur diri atau cara – cara tradisonal yang seperti apa dituduhkan oleh mereka, Justru ini pikiran sehat dan jiwa kenegaraan yang sesungguhnya,” Lanjut Jepri.
Terakhir, Jepri menegaskan bahwa RADG sudah puas dengan hasil Pilkada kali ini. Sehingga cibiran mengenai dibentuknya wadah Koalisi Rakyat, adalah motivasi sebab memperbaiki politik dengan gaya restorasi adalah tujuan dari gerakan Politik Ideal dan Pemikiran Politik Modern.
” Perlu kami tegaskan TIM RA-DG merasa puas dengan hasil, sebab kami tidak pernah pakai gaya – gaya tradisional dan merusak nilai – nilai politik yang sesungguhya. memang ini sudah misi besar Gerakan Perubahan. kami tau bahwa budaya politik tidak bisa dibantah, namun bagi RA ikhtiar untuk memperbaiki politik dengan gaya Restorasi perlu, apalagi ini amanah tokoh Nasionalisme yakni Surya Paloh dan Rachmat Gobel. minimal tujuan utama bukan mencari kekuasan dengan gaya lama, apalagi tuduhan mereka yang menyinggung soal Nasionalisme, saya sulit mengukur pikiran nasionalismenya. Maka saya perlu sampaikan kepada seluruh khalayak umum bahwa Koalisi Rakyat bukan gerakan yang ingin membuat kegaduhan atau stabilitas keamanan Daerah, ini gerakan Politik Ideal dan Pemikiran Politik Modern. Ingat jaman selalau berkembang, Budaya harus kita ubah kalau ingin Daerah dan bangsa ini maju. Saya kira NasDem dan Rustam Akili mampu beradaptasi dengan jaman. Apalagi anak – anak muda harus mampu melihat ini dari sisi intelektual,” Tutup Jepri. (B1)