Butota.Id (Daerah) – Gorontalo Utara, Terkait dengan pernyataan Ketua BAPERA Gorontalo Utara Roy Ahmad pada masalah investasi yang menjadi penyebab bencana banjir di wilayahnya, pun ditanggapi. Pasalnya, perbedaan persepsi mengenai keberadaan serta wujud pertanggung jawaban perusahaan-perusahaan atas bencana tersebut dinilai tidak tepat.
Kepada Butota, salah satu aktivis Gorontalo Robin Bilondatu mengatakan bahwa dengan adanya bencana banjir bukan serta merta salah dari para investor yang ada di Gorontalo Utara. Menurut Robin, tuntutan untuk memberikan dana untuk menanggulangi banjir adalah salah alamat apalagi menyalahkan dan meminta angkat kaki bagi perusahaan yang tidak berpartisipasi pada bencana banjir.
“Ini merupakan bencana alam dan dalam keadaan ini kita harus bahu membahu untuk sama-sama meringankan dan membantu beban saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah. Kalau pemerintah daerah sudah bergerak kami mengucapkan terima kasih banyak dan itu suatu keharusan serta kewajiban pemerintah daerah sebagai yang diberikan amanah, bukan menyalahkan perusahaan. Perlu diketahui, kontribusi Perusahaan yang berinvestasi kepada daerah itu melalui dana Corporation Social Responbillity (CSR,red) yang setiap Tahunnya diberikan kepada daerah. Selebihnya, adalah kebijakan Pemerintah Daerah dalam mengalokasikannya,” ujar Robin.
Selanjutnya, Robin meminta agar Pemda Gorontalo Utara agar lebih fokus lagi mengalokasikan anggarannya untuk mengantisipasi penanganan banjir. Kata robin, bukan hanya kali ini banjir didaerah, untuk itu dibutuhkan penanganan pemerintah fokus anggaran penanganan wilayah rawan banjir.
” Kami berharap dan meminta kepada Pemda, agar kedepannya bisa fokuskan anggaran untuk penanganan bencana banjir. Sehingga hal-hal seperti ini bisa segera diantisipasi dan sebaiknya pemda fokus untuk itu,” Pinta Robin.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh pentolan AMMPD Taufik Buhungo, yang meminta ketua BAPERA Gorut jangan terlalu mendramatisir kondisi banjir untuk meminta investor atau perusahaan bertanggung jawab dengan kejadian alam yang terjadi.
” Bencana banjir adalah kehendak Tuhan yang maha Esa, mari kita mengajak untuk saling bahu membahu untuk meringankan dan membantu saudara-saudara kita yang tertimpa musibah. Jadi jangan terlalu di dramatisir bahwa seolah-olah banjir disebabkan karena adanya perusahaan, padahal kita seharusnya menuntut peran Pemerintah dalam penangan bencana banjir itu. sebab Sudah ada beberapa wilayah yang sering mengalami kebanjiran dan pemerintah daerah sudah memiliki tim tekhnis yang sudah ditunjuk dan mumpuni untuk menganalisa apa yang harus dibuat, agar banjir tersebut tidak terjadi lagi. Ini hal yang harus disikapi oleh pemerintah daerah,” Kata Taufik.
Terakhir, Taufik mengharapkan ketua BAPERA Gorut agar bisa memberi solusi kepada pemerintah daerah. Sehingga ada titik akhir yang bisa dicapai sesuai harapan dalam penanganan bencana banjir tersebut.
” Kami yakin mengenai CSR Perusahaan itu adalah kewajiban perusahaan ke Pemerintah daerah, dan mungkin ketua BAPERA Gorut juga sudah tahu mengenai hal tersebut. intinya kejadian bencana ini tugas kita bersama yaitu Hablumminallah dan Hablumminannas,” Tutup Taufik. (B5)