Butota.Id (Opini) – Rencana Kebijakan Nelson Pomalingo, Si Bupati Gorontalo yang akan merumahkan tenaga honorer atau kontrak di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gorontalo, terkesan rancu dan ambigu.
Kenapa tidak…??? Anggaran APBD Tahun 2021 yang telah disahkan dan diketuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bersama Bupati Kabupaten Gorontalo, sudah mengakomodir semua anggaran yang didalamnya termasuk pembayaran tenaga honorer / kontrak dimasing- masing OPD untuk tahun Anggaran 2021.
Mestinya rencana efisiensi anggaran dan rasionalisasi kebutuhan tenaga kontrak/honorer oleh Bupati Gorontalo, ributnya pada saat pembahasan anggaran APBD 2021. Hal ini justru ributnya pasca APBD 2021 disahkan dan Pilkada telah usai yang kemudian mengantarkan Nelson Pomalingo sebagai peraih sura terbanyak pada Pilkada baru-baru ini.
Sedikitpun Nelson Pomalingo tidak pernah menyentil rencana akan merumahkan tenaga honorer pada bulan Januari tahun 2021. Terlebih rencana ini tidak pernah didengung-dengungkan pada saat kampanye Pilkada. Justru sebaliknya. Keberhasilan tata kelola birokrasi yang efektif dan efisien di era Nelson yang dikampanyekan dimana-mana saat pilkada. Bahkan saat debat. Sangat jelas retorika Nelson Pomalingo yang begitu semangatnya menyatakan akan memperhatikan kesejahteraan aparaturnya.
Kebijakan merumahkan tenaga honorer/kontrak tentunya sangat memukul bathin mereka. Terlebih saat ini masih dalam situasi pandemi covid19, peran pemerintah justru diharapkan dapat memperkuat jaring pengaman sosialnya bukan malah ingin menciptakan peluang untuk memberi beban bagi masyarakatnya.
Merumahkan tenaga kontrak/honor adalah beban baru secara sosial, sebab secara langsung akan menciptakan angka pengangguran baru. Lalu kemudian langkah apa yang sudah disiapkan oleh Bupati Nelson pomalingo mengantisipasi itu semua. Disisi lain Prof Nelson sudah mengklaim berhasil menurunkan angka pengangguran diKabupaten gorontalo. Bukankah ini ambigu? Maka jangan salahkan publik pula jika menduga-duga bahwa kebijakan ini sarat tendensius politik. (***)
Penulis : Charles Ishak – Tokoh Pemuda