Butota.Id (Daerah) – Kabupaten Gorontalo, Statement Juru Bicara Gubernur Gorontalo Noval Abdussamad, terkait informasi yang meminta Gubernur Rusli untuk membangun Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Gorontalo, disorot. Pasalnya, Jubir Noval dinilai tidak netral dan berimplikasi pada hilangnya wibawa Gubernur.
Kepada Butota, Ramli Mapo Pemuda Bongomeme Kabgor bahwa dalam memberikan informasi ke publik, seorang jubir seharusnya dapat menyaring dari setiap statement yang akan disampaikan. Menurut Ramli, Jubir Noval sepertinya memberikan sinyal keberpihakan kepada salah satu paslon pasca Pilkada Kabgor 2020.
” Seorang jubir harusnya menyaring informasi yang keluar masuk kepada pejabat, apalagi level gubernur, sebab pernyataan jubir gubernur tidak mendidik masyarakat Gorontalo. Harusnya membangun rumah sakit, menjadi suatu kewajiban pemerintah kalau memang di topang oleh data yang akurat dari para penderita di setiap kabupaten/kota. Jangan justru menghubungkan persoalan pilkada dengan pembangunan RS. Jiwa, jadi lucu cara berfikir jubir yang seperti memberi sinyal keberpihakan pasca pilkada,” Kata Ramli.
Ramli menambahkan, posisi juru bicara itu cerminan sikap dari pejabat. Jika hal itu disampaikan, Ramli curiga statement itu justru perintah dari Gunernur Rusli Habibie.
” Jubir bisa dikatakan cerminan sikap pejabat, atau justru ini (statemen,red) atas perintah gubernur. Seharusnya statement yang dikeluarkan seorang jubir itu beraroma yang bisa membut damai daerah, bukan malah membuka katub-katub yang bisa berpotensi mengancam stabilitas di daerah. Biasanya, kehancuran pemimpin itu sesungguhnya dimulai dari orang terdekat. Sebab Kalau seperti itu terus sikap seorang jubir, takutnya kewibawaan gubernur akan hilang. Karena akan lahir stigma buruk akibat sinyal negatif yang dikirim untuk di konsumsi oleh publik,” Tambah Ramli.
Terakhir, Ramli meminta kepada Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk bersikap netral pasca Pilkada khususnya di Kabupaten Gorontalo. Sebab kata Ramli, jika berbicara atas nama Pemerintah maka seharusnya menengahi permasalahan dan bukan memercik api diatas tumpukan jerami.
” Yang menjadi persoalan pemprov seharusnya menunjukan sikap netral dalam pesta demokrasi, sebab jika melihat statement Jubir justru nampak ada keberpihakan. Walaupun Pak Gubernur itu sebagai pimpinan salah satu partai, tapi ketika bicara dalam kapasitas pemerintahan Gubernur seyogyanya menengahi persoalan yg ada. Lagi pula langkah-langkah yang di tempuh oleh setiap kandidat yg kalah dalam konstestasi pilkada di kabgor adalah, upaya hukum dalam mencari keadilan sebagai warga negara yang baik dan benar. Jadi harus di hormati hak konstitusi setiap calon dalam menempuh jalur peradilan, Karena yang sebenarnya sekarang ini harusnya ada demo dan pengarahan masa dalam jumlah yang besar, Tapi ketika calon-calon yang kalah lebih memilih untuk menempuh cara yang lebih terhormat, maka seharusnya itu dihormati. ” Imbuh Ramli.
” Terakhir kami sebagai pemuda dan rakyat Provinsi Gorontalo sangat kecewa dengan pernyataan jubir. Sebab kalau memang ada rakyat yang SMS ke pak gub harusnya di luruskan, bukan malah mendukung sikap masyarakat yang menyesatkan pemerintah,” Tutup Ramli. (B1)