Butota.Id (Daerah) Gorontalo Kab – Berakhirnya petualangan Aksi bercocok tanam antara Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Gorontalo HT Alias Haris bersama staf personalia di PDAM Kabgor VS alias Eby, yang sebelumnya tertangkap basah di salah satu kost-kostan di bilangan Kota Gorontalo pada Rabu dini hari (16/2/2021) menuai banyak sorotan. Pasalnya, perkara tersebut berlangsung tidak lama pasca kejadian yang sama dan melibatkan Kadis Kominfo Provinsi Gorontalo.
Baca : https://butota.id/2021/02/16/digrebek-bersama-wil-kepala-dinas-di-kabgor-tertangkap-selingkuh/
Kejadian beruntun yang melibatkan oknum kadis di Dinas yang sama namun beda wilayah ini, begitu menggemparkan bumi serambi madinah. Munculnya komuntar dan cuitan netizen atas perbuatan amoral pejabat yang notabene adalah panutan masyarakat, ditanggapi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Gorontalo.
Baca Juga : https://butota.id/2021/02/16/suami-yang-istrinya-diselingkuhi-kadis-kominfo-kabgor-ungkap-kronologisnya/
Kepada Media, Sekertaris PC NU Kabupaten Gorontalo Ferdy Gani sangat menyayangkan perbuatan yang dilakukan oleh oknum pejabat tersebut. Kata Ferdy, Kelakuan Kadis Kominfo yang juga Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Gorontalo sangat bertentangan dengan aturan dan perundang-undangan yang berlaku.
” Secara umum, intinya kami Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama sangat menyayangkan perbuatan oknum pejabat itu Karena ini sangat bertentangan dengan aturan UU atau yang berhubungan dengan ASN. Apalagi dia adalah publik figur yang menjadi panutan diinstansinya, semestinya dia harus menjaga nama baiknya, keluarganya dan lembaganya atau setidaknya dia harus menjaga image itu. Sehingganya, kami sangat menyayangkan sekali kenapa yang bersangkutan berbuat seperti itu apalagi dengan wanita yang masih mempunyai hubungan dengan suaminya (Istri Orang,red),” Ungkap Ferdy.
Selaku organisasi yang mendukung program Pemerintah ditingkat Kabupaten, kata Ferdy PC NU Kabgor merasa perihatin atas kelakuan buruk oknum pejabat tersebut. Ferdy pun menyinggung aturan yang dapat menjerat oknum Kadis yang melakukan kegiatan “cocok tanam” dengan istri orang tersebut.
Baca Juga : https://butota.id/2021/02/18/kadis-kominfo-indehoi-dengan-istri-orang-ini-tanggapan-pdam-dan-pemda-kabgor/
” Apalagi sekarang ada aturan Menpan RB, kalau ada pejabat yang melakukan perbuatan selingkuh akan sangat berakibat fatal buat dia, selain korupsi ya, bisa-bisa dia dipecat. Nah, maksiat seperti itu pun tidak boleh sebenarnya, ” Kata Ferdy.
Ferdy menambahkan bahwa sebagai daerah adat yang memiliki falsafah “adat bersendikan syara’, syara’ bersendikan Kitabullah”, pihaknya meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo untuk merekrut pimpinan atau calon pemimpin yang tidak memiliki akhlak buruk dan harusnya bermoral.
” Kalau kami secara kelembagaan karena kami adalah organisasi non pemerintah yang memang tidak mempunyai hak untuk mendesak Pemerintah, tetapi setidaknya karena daerah kita ini termasuk Kabupaten Gorontalo adalah daerah adat yang memiliki falsafah “Adat bersendikan Syara’, Syara’ Bersendikan Kitabullah”, sehingga dengan dasar itu maka NU secara kelembagaan menyarankan kepada Pemerintah agar kedepannya didalam merekrut para pemimpin bukan hanya (dinilai,red) karena dia senior dalam kepangkatan.
Baca Juga : https://butota.id/2021/02/19/bermantap-dengan-istri-orang-tokoh-masyarakat-soroti-pejabat-amoral-dikabgor/
” Artinya harus ketat dalam perekrutan itu dan harus banyak yang menjadi pertimbangan mulai dari integritas, Kapasitas dan kredibilitasnya, itu yang perlu. Kan ada ranah tersendiri, ada Baperjakat dan lembaga-lembaga lain hingga ke tingkat pusat, sebab kami tidak punya kewenangan untuk meminta pemerintah untuk memberhentikan atau memecatnya, itu bukan tugas dari NU dan ini adalah sikap NU yang menyayangkan perbuatan oknum pejabat itu,” Tambah Ferdy.
Penulis : Jeffry As. Rumampuk