Butota.id (Daerah) Gorontalo Utara – Terbentuknya wadah baru Ditubuh Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Gorontalo Utara menuai tanggapan dari pengurus hingga pengurus Asosiasi Badan Permusyawarata Desa Seluruh Indonesia (ABPDESI) Gorontalo Utara.
Terkait dengan Asosiasi baru tersebut, Abdul Gias menyampaikan, bahwa Asosiasi BPD di Gorut telah terbentuk Sejak Tahun 2016 dan terpilih Ketuanya. Bahkan, sampai saat ini belum selesai masa jabatannya yang nanti berakhir di Tahun 2022.
“Sebagai koordinator Kecamatan monano saya merasa kaget dengan adanya wadah baru yang ada ditubuh Asosiasi. Asosiasu BPD ini tujuannya satu untuk memperjuangkan BPD, apa salahnya selesaikan dulu jabatan saat ini baru pilih lagi yang baru kenapa harus membentuk yang lain ?,” Ujar Gias.
Gias mengaku tidak pernah dihubungi soal adanya wadah baru tersebut, bahkan Ketua lainnya yang ada Monano tidak pernah dihubungi.
“Terus terang yang jadi ketua yang baru-baru ini dari kecamatan Monano, tapi tidak pernah menghubungi ketua yang ada di Kecamatan. Harapan saya selesaikan dulu kepengurusan ABPEDSI saat ini, nanti pilih yang baru lagi di tahun 2022,” Tandas Gias.
Ditempat berbeda Ketua Asosiasi ABPEDSI Gorut Grace Mangosa mengatakan dirinya sempat diundang dalam kegiatan tersebut, dirinya menyampaikan dalam organisasi perpecahan merupakan hal biasa.
“Namun terhadap PABPDSI itu sendiri, apa yang dilakukan kami koordinasikan bersama teman-teman karena ada ABPEDSI yang menaungi hingga hari ini mendapat pengakuan. Hari ini saya kumpulkan pengurus inti, tujuannya untuk eminta saran dan pendapat apakah ABPESI masih solit mengerjakan tugas-tugas sampai periode 2022 berakhir atau seperti apa ?,” Tutur Grace
“Hasil pertemuan tadi teman-teman mengatakan Pak ketua lanjutkan periode ini sampai berakhir karena keberadaan PBPDSI itu sendiri bagi kami tidak jadi masalah. Mudah-mudahan kedepan kita bisa bergandengan tangan yang tujuannya sama, agar BPD dapat membantu kepala desa membangun Desa, dan BPD dapat lebih diperhatikan untuk kesejahteraannya,” Tambahnya lagi.
Menurut Grace hal yang terpenting adalah bahwa semua ingin memperjuangkan kesejahteraan seluruh anggota, agar perjuangan ini sama maka perkuat barisan.
“BPD itu solid karena BPD itu adalah lembaga di desa yang diajarkan untuk kolektif-kolegial, seluruh keputusan BPD itu buķan keputusan perorangan tapi keputusan Lembaga. Dengan itu BPD sesungguhnya orang yang diajarkan untuk bagaimana mengedepankan musyawarah dan mufakat itu sendiri. Saya menyampaikan kepada teman-teman yang bergabung diPABPDSI, bahwa bagi kami keberadaan teman-teman adalah pemicu agar asosiasi BPD yang mungkin kemarin gagal hari ini bergeliat untuk melakukan kerja untuk BPD,” Tutup Grace Mangosa.