Butota.Id (Daerah) Gorontalo Kab – Polemik Pemilihan Kepala Desa Bongohulawa Kecamatan Bongomeme, berbuntut pada penyegelan Kantor Desa oleh masyarakat pendukung petahana yang tidak lolos. Berbagai mediasi telah dilakukan, namun keinginan masyarakat yang meminta incumben untuk tetap diikutsertakan pada prosesi Pilkades pun berbuntut panjang dan masih berlanjut hingga Kamis (25/02/2021).
Sebelumnya, pada hari Kamis (18/02/2021) telah terjadi penyegelan gedung Kantor Desa, dan gedung Sekretariat panitia Pilkades oleh sejumlah masyarakat yang merasa geram atas tidak terakomodirnya calon Petahana pada pilkades serentak tahun 2021.
Pada mediasi itu, turut dihadiri KBO Polres Gorontalo, Pemerintah Kecamatan Bongomeme, Asosiasi BPD Kecamatan Bongomeme, Panitia Pilkades, serta sejumlah masyarakat pendukung.
Kepada awak media, masyarakat Desa Bongohulawa Mahmud Yusuf Mengungkapkan bahwa penyegelan kantor desa adalah sebuah bentuk ketidakpuasan atas regulasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah. Hal ini menurutnya, membuat calon yang didukungnya tidak lolos dan penyebab lainnya.
“Menurut masyarakat bahwa komisi pemilihan Kabupaten tidak berlaku adil untuk masyarakat, karena masyarakat melihat, menyaksikan, dan mendengarkan sidang itu jadi pada pembuktian saksi masyarakat hadir di sana dan mereka tau bahwa ayahanda ini pasti lolos dan menang di sidang nah ternyata diakhir putusan ayahanda ini tidak lolos maka terjadilah penyegelan kantor desa dengan harapan bahwa pemerintah daerah bisa melihat ini dan ada keputusan yang adil kepada petahana dan bisa di calonkan kembali,” ujar Mahmud.
Bahkan, Mahmud menjelaskan penyegelan tersebut murni inisiatif dari masyarakat.
“Ini insiatif sendiri tanpa ada perintah dari siapa siapa,” Jelasnya.
Ditempat yang sama ketua panitia pilkades Bongohulawa, Santo Adam mengatakan pihaknya tidak bisa berbuat apa apa, dikarenakan jalur sekretariat sudah di segel oleh masyarakat.
“Kami tidak bisa berbuat apa apa, karena ini kemauan masyarakat sebab masyarakat juga yang menutup torang panitia tidak bisa,” tutur Santo.
Santo menambahkan, pihaknya akan di fasilitasi oleh pemerintah kecamatan atas penyegelan sekretariat Panitia yang tengah dilakukan masyarakat.
“Langkah langkah panitia untuk tahapan pilkades alhamdulillah kami dapat informasi dari bapak camat akan difasilitasi dengan rumah dinas kemudian alat komputer sama print dan yang lain akan di fasilitasi oleh pak camat,” jelasnya.
Terakhir dirinya menjelaskan untuk data data pilkades yang tersegel di dalam sekretariat segera akan di perbaharui, mengingat tahapan pemilihan sudah di depan mata.
“Kemudian untuk data datanya yang tersimpan di komputer yang di dalam terkunci akan kami perbaharui kembali karena kami ada dasar di DPT pilkada tahun 2021,” pungkasnya.
Terakhir, dalam pantuan awak media, masa pendukung petahana Ismail N Djafar menyuarakan yel-yel kata “Adebo ti ayah Isi”
Penulis : Nindha