Butota.id (Daerah) – Gorontalo Utara, Sebuah rumusan gabungan fakta dan konsep yang (mungkin) mengganggu jalannya ibadah Puasa Ramadhan, membuat para pegawai sepertinya was-was dan galau sehingga mempengaruhi kualitas pelayanan kepada masyarakat. Pasalnya, rumus yang disuarakan bukan energi perjalanan dinas seperti kutipan dari sebuah judul buku, namun lebih kepada insert pacu Pemerintah Daerah dengan rumusan 2T (TKD dan THR) serta 1T (TGR) yang hingga kini dipacu oleh Badan Pemeriksa Keuangan.
Kepada Butota, Aktivis Tutun Suaib,SH mengatakan bahwa dugaan rumus yang menjadi beban pikir dibulan ini menjadi pandangan serta pacuan untuk pemda Gorut. Hal itu bisa dijadikan jawaban atas nilai rumusan 2T plus 1T, terhadap kondisi dewasa ini.
” Kata T itu bukan triliunan, akan tetapi 2(T) TKD dan THR dan 1T nya yaitu TGR. Sebab rumusan tersebut kemungkinan menjadi hal yang harus dipacu pemda Gorut untuk dibulan ini, karena semua mempunyai nilai yang sangat penting. Kemungkinan dari para pegawai terbelenggu atau takut untuk menyuarakan karena menjadi ikatan mekanisme pekerjaan yang sudah menjadi kewajiban dan bisa jadi mereka hanya bergumam dengan kata majas ingin bersua tapi apalah daya pilihan ada pada pekerjaan dan pengabdian,” Ungkap Tutun.
“Saya menilai ini mungkin rumusan yang dibulan ini, menjadi benak para pegawai dan harus segera merealisasikan rumusan 2T plus 1T. Kemudian mendapatkan titik terang jangan sampai ini menjadi jeritan suara alam kubur yang mengisyaratkan beban suara hati para pegawai dalam khayalan dan was-was,” Tambah Tutun.
Tutun meminta pemerintah Daerah Gorut untuk lebih intens lagi dalam menyelesaikan masalah tepat waktu atas rumusan tersebut, serta lebih fokus untuk hal-hal yang menyangkut kesejahteraan para pegawai. Kata Tutun, jika ini bisa direspon dengan segera, maka kedepannya Nilai-nilai resapan pekerjaan bisa lebih baik dari sebelumnya.
” Dan hal ini kiranya bisa dipacu dan tidak menjadi titik picu untuk kegalauan para pegawai yang berada dilungkup pemda Gorut sendiri, saya pun berharap
Agar kinerja bahkan ektabilitas dalam pelayanan bisa menjadi dasar utama untuk menyongsong Gorut lebih maju dan lebih terdepan kedepannya,” Lanjut Tutun.
” Sehingga anggapan dan Nilai Gorut tertidur bisa lenyap dari garis-garis besar pandangan Aktivis dan masyarakat dan terutama dalam perbaikan serta ketaatan dalam reformasi birokrasi bisa dipacu untuk mendapatkan pandangan Gorut Hebat, Gorut mampu dan Gorut terdepan,” Tutup Tutun.
Penulis : Indra Rohandi
Editor : Jeffry As. Rumampuk