Butota.id (Daerah) Gorontalo Utara – Kembali Aktivis Suara Parlemen Jalanan (SPJ) Gorontalo Utara, menilai Janji politik yang dahulu disebut saat kampanye Pilkada Gorut Tahun 2018 silam, telah menjadi penantian masyarakat. Saat ini, ratusan janji pasangan Indra Thoriq saat ini adalah beratnya efek dari fatamorgana 3K yaitu Komitmen, Konsisten dan Konsekwen.
Kepada Butota.id Ketua SPJ Lifain Buyunggadang mengatakan bahwa efek dari 3K ini, diduga merupakan taraf pandang yang haus untuk diterapkan. Kata Lifain, dampaknya bisa berujung dari tidak mungkinnya capaian struktur organisasi.
” Bahkan bisa juga di nilai khalayak bahwa akan banyak mengorbankan janji-janji politik yang habis dikonsep dan berujung pada sanksi sosial kepada pasangan itu,” Ucap Lifain.
Lebih lanjut, lifain menjabarkan bahwa dari 127 janji politik yang diikrarkan dahulu yang hingga saat ini belum nampak realisasinya. menurut Lifain hal itu bisa menjadi hal yang biasa disebut kejelasan yang tidak mungkin bisa tercapai.
” Bahkan kecelakaan dalam berfikir tanpa melihat apakah sanggup atau mampu diterapkan itu bisa diwujudkan kemasyarakat atau tidak. Atau mungkin rakyat harus terus menahan sabarnya, ketika dulu orasi politik terlihat begitu meyakinkan, sehingga ketika singgasana kebijakan diraih tak nampak realisasi dari ratusan janji politik itu,” Lanjut Lifain.
” Bisa kita lihat dan Nilai asas efek dari 3K Komitmen, Konsisten dan Konsekwen ini diterapkan ataukah tidak ini menjadi pandangan dasar. Jangan-jangan sang pembuat konsep malah akan menjadi buah buah bibir dalam ritme janji politik didepan khalayak orang banyak. Seperti filsafah dahulu bahwa biasanya Tong kosong nyaring bunyinya,” Ujar Lifain.
Lifain menambahkan kita bisa melihat seorang walikota Makassar bapak Dany Pomanto dimana beliau adalah konseptor yang menepati nilai-nilai konsepnya untuk membangun daerah makassar dengan penuh gagasan nyata serta bukti yang luar biasa. Sehingga masyarakat yang berada disana bisa menikmati hasil karya dan konsep dari pemikiran serta janji politik yang nyata.
” Janji adalah utang yang sehendaknya ditepati dan diterapkan, apa lagi ini sudah berapa tahun masa kepemimpinan dan perlu diketahui menjalankan suatu janji politik ini bukan seperti bermain catur. Siapa yang kuat dalam konsep untuk mempertahankan atau menjaga dia yang kuat, Namun apa yang sudah terucapkan, haruslah bisa dibuktikan,” Tambah Lifain.
“Di Gorontalo Utara dengan 127 Janji Indra-Thoriq dalam program keluarga ceria, sangatlah perlu dipertanyakan. Sudah 2 tahun lebih kalau tidak salah, masa kepemimpinan belum juga berjalan sebagaimana mestinya. Bagaimana mau menjalankan 127 janji itu, memikirkan apa yang sudah diwujudkan saja mungkin cuma habis dikonsep saja, ” Tutup Lifain.
Penulis : Indra Rohandi
Editor : Jeffry As. Rumampuk
