Butota.id (Daerah) – Kota Gorontalo, Terkait isu limbah busuk yang dialamatkan kepada pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aloe Saboe dan mengganggu aktifitas masyarakat seperti yang diberitakan sebelumnya oleh salah satu media, pun ditanggapi direksi RSUD Aloei Saboe pada, Jum’at (21/05/2021).
Kepada Butota.id, Wadir RSUD Aloei Saboe bidang pelayanan, Boby Harun Oko membantah terkait pemberitaan sebelumnya yang menyatakan bahwa pihak rumah sakit membiarkan masyarakat terdampak limbah busuk. Menurut Boby, ketika pihaknya melakukan pengecekan ternyata limbah busuk tersebut tidak berasal dari rumah sakit melainkan genangan air limbah yang ada di pemukiman sekitar.
” Kita sudah cek kita punya ipal tidak ada yang bocor, tidak ada yang menyebabkan polusi di masyarakat disitu. juga kalau kita melihat sudah Dua hari ini, memang lingkungannya tidak sehat airnya tidak ada yang mengalir tidak ada real untuk penampungan air limbah mereka. bahkan banyak sampah disitu kita juga bukan berarti menyalahkan mereka namun maaf, mungkin pemahaman tentang pentingnya kebersihan lingkungan sekitar masih minim,” Ujar Boby.
Lebih lanjut dirinya meminta kepada masyarakat, apabila ada permasaalahan yang berhubungan dengan rumah sakit agar menyampaikannya secara langsung, dan pihaknya kata Boby akan ditindak lanjuti dengan baik.
“Bahkan kita melihat ada rumah yang sedari awal dibangun disitu adalah rumah panggung, berarti memang tidak ada pembuangan sehingga menyebabkan terjadinya genangan air. Kalau ada masyarakat yang ingin menyampaikan soal permasaalahan dengan rumah sakit, kita terbuka untuk menyelesaikan dengan cara baik-baik. Bahkan menjadi tanggung jawab kita juga pada program Comunity Social Responsibility (CSR) memperhatikan masyarakat yang ada di sekitaran Rumah Sakit dan itu sudah kita lakukan seperti kita bagikan mereka air bersih, dan itu kewajiban kita,” Jelasnya.
“Kalau misalnya ada hal-hal yang berkaitan dengan Rumah Sakit sampaikan secara langsung ke kita. Kita kan ada unit aduan, ada humas apalagi dengan masyarakat sekitar kita menganggap mereka bagian dari kita, bagian keluarga dari Rumah Sakit. Jadi kita berharap bahwa kita bisa membantu mereka seperti itu,” Sambungnya.
Hal senada juga diutarakan oleh Subid perawatan medis rumah sakit Aloei Saboe, Yulfan Anggowa. Kepada butota Yulfan menjelaskan bahwa ketika membaca berita yang beredar pihaknya segera melakukan pengecekan kelokasi, hasilnya dijumpai areal pemukiman masyarakat tersebut didapati banyak sampah. Untuk penampungan air saja, Kata Yulfan tidak menggunakan standar, sehingga hal itu membuat air tercemar.
“Setelah kita menerima berita itu kita langsung turun lapangan tadi kami temukan bahwa air limbah yang dihasilkan di areal situ tidak memiliki penampungan air limbah. Sementara, penampungan air limbah kita berada disebelah utara bangunan jadi kurang lebih hampi 20 meter bangunan disebelahnya. kemudian setelah kita masuk ke areal pemukiman banyak ditemukan tumpukan-tumpukan sampah yang ada disekitaran rumah penduduk itu yang diluar pagar rumah sakit (Areal Rumah Penduduk_red) kemudian saluran air mereka hanya berupa galian tanah, dan itu sudah berwarna hitam air-air yang ada disitu,” Tuturnya.
“Dari MCK yang ada dibangun sekitar tahun 2007 yang digunakan sekarang, lantainya sudah retak kemudian tidak memiliki spal yang permanen jadi mereka hanya mengandalkan galian tanah sehingganya itulah yang membuat dan menghasilkan bau tak sedap,” Tambah Yulfan.
Dirinya menambahkan bahwa yang membuat kondisi air masyarakat tercemar dihasilkan oleh fasilitas sarana yang berdekatan dengan kandang hewan.
” Yang dari Dinas Kesehatan kemarin turun juga, Bahkan kami sudah mengecek langsung dengan Pemerintah Kelurahan, Kapolsek dan LPM. Jadi mereka melihat situasi dan kondisi yang ada di lokasi tersebut, disitu terdapat 2 buah kandang sapi dan kandang ayam yang bersebelahan dengan tembok pagar rumah sakit. Kira-kira jaraknya 10 meter dari tembok, kemudian ada yang disebelahnya lagi itu mungkin 15 meter, lalu kandangnya juga bersebelahan dengan fasilitas sarana air minum sehingganya itu yang membuat air mereka tercemar,” Jelas Yulfan.
Terakhir Yulfan menegaskan bahwa genangan air serta bau busuk akibat limbah, yang sebelumnya diinformasikan akibat kelalaian Rumah Sakit itu dibantahnya.
” Jadi perlu kami tegaskan bahwa genangan air serta bau busuk dari limbah itu bukan dari kelalaian kami dan bukan rembesan pembuangan dari Rumah Sakit. Namun, sebagai bahagian dan juga wujud tanggung jawab kami dibidang kesehatan, maka hal ini tentu akan tetap menjadi perhatian kami,” Tutup Yulfan. (B7)