Butota.Id (Daerah) – Gorontalo, Perampasan kendaraan roda empat oleh debt collector makin meresahkan, sejumlah pria yang mengatasnamakan dari pembiayaan Indomobil Finance Cabang Gorontalo diduga merampas paksa mobil milik Abdul Latif Dama.
Kepada media Butota.id, Rabu (2/6/2021) bertempat didepan kantor Indomobil Finance Kelurahan Wumiyalo Kecamatan Kota Tengah, korban menceritakan kronologis perampasan mobil miliknya yang menurutnya menyalahi prosedur dan patut diduga ada indikasi perampasan secara sepihak.
“Pada waktu itu mereka (debt collector.red) hanya menelfon tidak ada pemberitahuan untuk melakukan penarikan mobil hanya saja meraka meminta biaya angsuran dan sebelumnya jatuh tempo tanggal pembayaran angsuran itu setiap tanggal 26, mereka menelfon tanggal 18 Maret, tanggal 20 mereka sudah di Tobelo,” ujarnya.
Selanjutnya Abdul Latif Dama menyambut kedatangan debt collector tersebut yang mengaku dari indomobil finance cabang Gorontalo, Ia sembari mendengarkan maksud dan tujuan kedatangan mereka yaitu memberitahukan angsuran yang sudah enam bulan menunggak dan akan membawa mobil tersebut.
“Tunggakan enam bulan ini akan saya usahakan dan akan saya bayarkan sekaligus, tetapi menurut salah satu debt collector bahwa bukan begitu aturannya, yaitu kami sudah mendapat SK penarikan yang katanya saya harus bayar tunggakan selama enam bulan, denda sebesar 28 juta dan biaya penarikan kurang lebih 15 juta dan ditambah dengan pembayaran sisa angsuran selama dua tahun tiga bulan,” Ucapnya dengan penuh keheranan.
Mendengar hal tersebut ia memohon agar diberikan kebijakan keringanan pembayaran, apalagi saat ini menurutnya pendapatan mengalami penurunan dengan adanya pandemi covid 19.
“Saya ini seperti teroris yang didatangi kurang lebih 20 orang dan mereka juga datang dengan Intel, kalau dibayar sekalian semuanya saya terus terang tidak mampu apalagi saat ini pendapatan berkurang dengan adanya pembatasan aktivitas, yang dipermasalahkan mengenai tunggakan angsuran, sekarang ini saya sudah ada itikad baik membayar tetapi mereka tetap ngotot untuk menyuruh saya membayar secara keseluruhan,” Katanya.
“Ketika diminta untuk memperlihatkan SK penarikan mereka tidak dapat memperlihatkannya hanya membawa surat pengecekan alat – alat mobil, saya kan orang yang tidak tau apa- apa mengenai penarikan mobil. Kemudian mereka meminjam kunci mobil dengan maksud pingin mengecek mobil dan alat – alat saja dan saya dimintai untuk menandatangani surat tersebut, selesai menandatangani surat tersebut saya melihat mobil sudah tidak ada lagi sudah dibawa kabur,” Jelasnya.
Selanjutnya ia mendatangi kantor cabang indomobil finance Gorontalo untuk mempertanyakan perihal penarikan mobil tersebut. Tetapi yang anehnya penyampaian dari salah satu staf kantor pembiayaan seolah – olah tidak masuk akal.
“Katanya mobil disuruh cek di Ternate tetapi dari pihak indomobil finance yang ada di Ternate mengatakan bukan merupakan wewenang mereka dan disuruh cek lagi di Gorontalo, kami pun mempertanyakan mobil ini ada dimana ? tetapi tidak ada penjelasan yang memuaskan dari pihak kantor pembiayaan,” Jelasnya menirukan jawaban staf pembiayaan tersebut.
Ia pun menjelaskan bahkan dari kantor indomobil finance sendiri, pernah menawarkan solusi yaitu disuruh mengikuti lelang kendaraan yang akan diadakan bulan ini. Tetapi ia sendiri tidak mengetahui pasti tanggal berapa akan diadakan lelang tersebut.
“Mereka menanyakan kemampuan saya untuk mengikuti lelang, saya mengatakan 85 juta dan apakah 85 juta tersebut bisa menjamin saya menang lelang ? bagaimana kalau ada penawaran yang tertinggi dari orang lain dan terus apakah nama baik saya bisa dijamin akan pulih lagi dan kalau permasalahan ini tidak diselesaikan secara baik – baik ia beserta kuasa hukumnya akan melaporkan kasus ini ke kepolisan,” Pungkasnya.
Sementara itu salah satu staf indomobil finance Maya Hasan, ketika dijumpai dikantornya mengatakan bahwa koordinator bagian lapangan tidak berada ditempat.
“Mohon maaf pak harus atur jadwal pertemuan dulu sebab mereka orang lapangan tidak berada ditempat, kalau bisa nomor hpnya ditinggal saja nanti kami akan hubungi untuk mempertemukan,” Kata Maya Hasan yang belakangan diketahui sebagai kasir tersebut.
Hingga berita ini dilansir wartawan media Butota.id belum mendapat klarifikasi dari Indomobil Finance. (B6)