Butota.Id (Daerah) – Pohuwato, Mulai dari ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) hingga Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kecamatan Popayato Barat (Popbar) diduga ikut masuk dalam kelompok tani.
Kepada awak media, warga di Kecamatan Popayato Barat yang tak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa disalah satu Desa yang berada di Popayato Barat, ketua BPD-nya bahkan menjadi ikut menjadi ketua kelompok tani. Tidak hanya itu, salah satu kepala sekolah di wilayah itu juga menjadi bagian dari anggota kelompok tani alias mendapatkan juga benih bibit jagung.
“Bahkan disini (di salah satu desa di Kecamatan Popbar) ketua Kelompok itu BPD, anggotanya bahkan Kepala Sekolah PNS ada yang dapat bibit,” ungkapnya, Jumat (4/6/2021).
Ia juga mengungkapkan, ketidak tranparansi nama kelompok tani dan nama-nama penerima bibit jagung itu menjadi dugaan kuat adanya permainan di bantuan yang berasal dari Pemerintah Pusat itu.
Ia mengaku pernah menghubungi salah satua Kepala Bidang di Dinas Pertanian yang berwenang atas Kelompok Tani tersebut Guna meminta daftar nama-nama Kelompok bersama anggotanya.
“Tapi sampai sekarang tidak pernah di kirim,”
Hal itu dilakukan, sebab kata dia, di Desanya banyak masyarakat yang benar-benar petani tapi tidak diikut sertakan dalam kelompok tani.
Berdasarkan penulusuran tim Investigasi Butota, jual beli benih bibit jagung tersebut sudah sering terjadi dengan kisaran harga mulai dari Rp 600.000, Rp 800.000, hingga Rp 1.200.000 juta.
Hingga berita ini diterbitkan, redaksi masih berupaya menghubungi Bupati Pohuwato Syaiful Mbuinga.(B2)