(Sumber Foto: transnews.co.id)
Butota.Id (Daerah) – Gorontalo Kab, Terkait dugaan bermasalahnya penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Bantuan Sosial Pangan (BSP) di wilayah Kabupaten Gorontalo banyak mendapatkan sorotan dari berbagai pihak seperti aktivis, dan LSM tak terkecuali dengan Aliansi Masyarakat Peduli Penegakan Korupsi (AMPPK).
Dilansir dari relatif.id, Hal tersebut dipengaruhi dengan adanya dugaan permainan didalam penyaluran program BPNT terutama pengadaan bahan pangan, olehnya dari beberapa kelompok sering menyoroti penyaluran program tersebut.
Seperti yang digaungkan oleh AMPPK Gorontalo belum lama ini, mereka mendatangi Polres Gorontalo guna mempertanyakan proses penyelidikan dugaan kasus BPNT atau BSP yang sementara di tangani Kepolisian.
“Mengapa kami mendatangi Polres Gorontalo dalam hal ini Reskrim, karena untuk sekarang ini program BPNT sementara di tangani oleh pihak Reskrim, dan kami tau juga untuk ketua Satgas Bantuan Sosial (Bansos) melekat pada Waka Polres Gorontalo,” ujar Yosep Ismail, pada Ahad (4/07/2021).
Lanjut, Mantan Presiden BEM Universitas Gorontalo itu meminta agar Polres Gorontalo benar-benar menseriusi serta mendalami siapa saja yang bermain didalam bantuan BPNT tersebut.
“Ini program diperuntukan untuk masyarakat miskin, olehnya kami meminta ketika ada oknum aparat maupun pejabat atau siapa saja yang terlibat diprogram ini agar diproses hukum. Kami akan selalu mendukung Polres Gorontalo untuk menyeriusi kasus korupsi yang di tangani Polres Gorontalo,” terangnya.
Sementara itu Kapolres Gorontalo, AKBP Ade Permana, SIK, MH. melalui Kasat Reskrim, Iptu Muhammad Nauval Seno, S.T.K, menyampaikan jika pihaknya akan benar-benar menseriusi kasus BPNT dan saat ini sementara melakukan penyelidikan.
“Saya menyampaikan terima kasih pada semua pihak yang telah mendukung dan mensuport kami khusus Polres Gorontalo, dalam hal kasus-kasus yang kami tangani saat ini,” kata Nauval.
“Kami di beri wewenang untuk terus menindak lanjuti semua kasus, termasuk BPNT, olehnya kami juga meminta pada semua aktivis untuk membantu kami dalam mengusut tuntas dugaan kasus korupsi di Kabupaten Gorontalo,” sambungnya.
Terakhir untuk dugaan kasus BPNT sendiri, Kata Nauval pihaknya telah meminta klarifikasi atau keterangan dari semua pihak termasuk bank penyalur. Bahkan meminta beberapa dokumen tapi mendapatkan kendala dari bank penyalur itu sendiri.
“Kami sudah meminta beberapa dokumen tapi hingga saat ini kami masih memiliki kendala dari bank penyalur itu sendiri, tetapi kami akan terus berupaya untuk mendapatkan data yang kami butuhkan. Kami juga sudah berkoordinasi dengan BPKP bahkan sudah turun lapangan dan lebih lanjut untuk mendapatkan titik terangnya kami butuh dukungan dari masyarakat,” pungkasnya. (B9)