banner 1200x300

Limbah Medis Di Klinik Pratama Yulia Memakan Korban, DPRD Kabgor Minta Pemkab Serius

Klinik Yulia Pratama (Foto: Dafid Mohamad)
banner 120x600
banner 468x60

Butota.id (Daerah) – Gorontalo Kab, Limbah medis merupakan salah satu limbah yang dapat membahayakan karena mengandung zat beracun jika sampah yang dibuang sembarang dan menumpuk dan tidak segera diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA). Maka dampaknya akan membahayakan bagi makhluk hidup yang ada di sekitar lokasi tersebut.

Anggota komisi II DPRD Kabupaten Gorontalo, Sarifa Pangalima yang juga merupakan Aleg dapil Boliyohuto Cs meminta Pemerintah Kabupaten dalam hal ini Dinas Kesehatan menyelidiki dan mengambil tindakan tegas terhadap Klinik Pratama Yulia yang diduga membuang limbah medis secara sembarangan di belakang Klinik tersebut.

banner 325x300
Sarifa Pangalima, Anggota DPRD Kabupaten Gorontalo (Foto: Istimewa).

“Terinformasi bahwa sudah ada salah satu korban akibat kelalaian dari pihak klinik yang membuang limbah medis tersebut, berupa jarum suntik ke areal persawahan. Maka untuk itu kita harapkan tidak ada korban lain lagi akibat limbah B3 tersebut, jangan buang sampah sembarangan,” Jelas Sarifa ketika dihubungi Butota.id melalui sambungan selluler, Kamis (18/11/2021) malam.

“Saya juga meminta hal ini lebih diseriusi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo (Rony Sampir_red). Apalagi sudah ada temuan dari staf Puskesmas Boliyohuto bagian sanitasi bahwa Klinik Pratama Yulia, lalai dalam hal penanganan limbah medis,” Lanjut Aleg NasDem itu.

Disinggung apakah permasalahan ini akan dibawa ke rapat dengar pendapat (RDP). Ia dengan tegas mengatakan akan mengundang penanggung jawab Klinik Pratama Yulia dalam hal ini Direktur.

Limbah Medis Yang Dibuang Sembarangan Oleh Pihak Klinik Pratama Yulia.

“Saya akan sampaikan ke pimpinan Komisi II untuk mengagendakan RDP dan kita akan mintai tanggapan langsung ke Direktur Klinik tersebut, apa lagi kurang lebih selama dua tahun Klinik tersebut beroperasi belum ada kerja sama deng pihak ketiga dalam hal ini yang berkompeten untuk penanganan limbah medis,” Tegasnya.

Sementara itu, Direktur Klinik Pratama Yulia, Bambang Wisnu Baskoro ketika ditemui di ruangan kerjanya mengakui bahwa, persoalan limbah tersebut merupakan kelalaian dari pihak Klinik meskipun sistem sudah berjalan sesuai standar operasional pekerjaan.

“Pada prinsipnya pemisahan limbah tersebut sudah berjalan baik pemisahan limbah, penampungan kita letakan dalam satu wadah dan kita tempatkan dalam satu bangunan tertentu. Hanya mungkin didalam prosesnya ada beberapa kelalaian dan itu kita akan perbaiki ke depannya,” Ujarnya.

Ia juga mengatakan, bahwa ke depan akan memperbaiki sistem pengelolaan limbah medis tersebut dalam hal ini akan bekerja sama dengan pihak ketiga yaitu PT. Anak Lanang.

“Sementara ini kita sudah dalam proses penampungan limbah medis, setelah itu kita sementara juga dalam proses bekerja sama dengan pihak ketiga untuk pemusnahan. Sementara ini dari kita berdiri masih dalam penampungan dan semoga saja persoalan ini tidak akan terjadi lagi,” Harapnya.

Limbah B3 Berupa Jarum Suntik Yang Dibuang Sembarangan Dan Ditemukan Oleh Masyarakat.

Hal yang berbeda diungkapkan oleh dr. Yulia Saga Dewi melalui pesan singkat WhatsApp yang dikirimkan ke awak media. Ia mengungkapkan bahwa kejadian ini tidak secara sengaja dilakukan tetapi selaku dokter yang membawahi begitu banyak karyawan di Klinik Pratam Yulia. Atas kejadian ini dirinya memohonkan maaf.

“Tidak usah di perpanjang permasalahan, yang pasti kita sudah tindaklanjuti dengan cepat. Bahkan besok kami sudah mau mulai buat tempat penampungannya ( TPS ) yang baru, MoU juga sementara di tanda tangani malam ini…mohon maaf yg mendalam atas kelalaian sebelumnya tidak ada manusia yg sempurna tapi kita harus terus maju dan berkembang,” Tulis Yulia dalam pesan WhatsApp.

Penulis : Dafid Mohamad
Editor  : Ghaffar Becelebo
banner 325x300