Butota.id (Daerah) – Gorontalo Kota, Walikota Gorontalo, Marten Taha meresmikan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse dan Recycle (TPS 3R) di Kelurahan Leato Selatan, Kecamatan Dumbo raya, Senin (17/1/2022).
Marten mengatakan kegiatan tersebut adalah gambaran hasil kerja sama yang baik antara Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo dengan masyarakat kelompok swadaya.
“Selama pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2021, pekerjaan yang ada di Dinas PUPR Kota Gorontalo ini bisa berjalan dengan baik berkat kerjasama kita semua, termasuk pembangunan TPS 3R yang memakan jumlah anggaran sebesar 500 juta rupiah.” Ujar Marten, saat memberikan sambutan.
Ia berharap agar bangunan TPS 3R ini dapat dikelola dan dipelihara dengan baik, sehingga apa yang menjadi maksud dan tujuan dari didirikannya bangunan tersebut dapat tercapai.
“Mudah – mudahan langkah ini tidak berhenti disini karena permasalahan sampah ini memang bukan hal mudah, karena sayapun sudah menutup tempat pembuangan sampah yang ada di Kota Gorontalo. Jadi kita harus memanfaatkan tempat ini sebaik-baiknya untuk bagaimana mengelola sampah sehingga dapat membantu perekonomian masyarakat.” Harapnya.
Tak lupa, Marten mengucapkan rasa terima kasih dan apresiasi kepada Dinas PUPR Kota Gorontalo yang telah bersinergi bersama Pemkot Gorontalo untuk membantu mengatasi permasalahan sampah.
“Atas nama Pemkot saya mengucapkan Terima kasih atas dibangunnya tempat pengelolaan sampah ini, saya mengapresiasi kinerja Dinas PUPR Kota Gorontalo yang selama ini senantiasa bersinergi dengan program-program untuk Pemkot Gorontalo.” Jelasnya.
Disisi Lain, Kepala Dinas PUPR Kota Gorontalo, Rifadli Bahsuan menjelaskan bahwa tujuan dari pengadaan TPS 3R di kelurahan Leato tersebut untuk meningkatkan cakupan layanan sanitasi.
“Selain itu juga agar terbangunnya tempat pengelolaan sampah yang regional dan bisa memberikan manfaat bagi ekonomi masyarakat. Untuk itu saya berharap hal ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin, karena program ini sangat kecil kemungkinannya untuk ada lagi.” Pungkas Rifadli.
Editor : Ghaffar Becelebo