banner 1200x300

Proses Tagihan Hutang Kejurda Bupati Gorontalo Cup, Seperti Bola Pimpong

banner 120x600
banner 468x60

Butota.id (Daerah) – Gorontalo Kab, Masih terkait Hutan Kejuaraan Daerah (Kejurda) Bupati Cup oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Gorontalo (Kabgor), yang sebelumnya telah mendapat tanggapan dari kepala dinas Porapar Kabgor Syamsul Baharudin, dinilai tidak ada solusi. Pasalnya, janji – janji yang diberikan oleh pihak Panpel sudah diambang batas kesabaran pihak vendor.

Kepada Butota, salah satu Vendor kegiatan tersebut Agus Ibrahim mengungkapkan bahwa pihaknya sudah cukup menunggu atas janji yang disampaikan oleh pihak Panpel. Menurut Agus, dirinya selalu mendapatkan janji yang hingga kini belum direalisasikan.

banner 325x300

“Kami Vendor ini sudah cukup bersabar menunggu akan sisa pembayaran tersebut, tetapi hasil yang kami temukan masih disuruh menunggu lagi,” Keluh Agus.

Pengusaha Sound itu juga menyampaikan, dirinya sudah berkomunikasi dengan ketua Panitia dan jawaban ketua Panitia seperti menjadi bola pimpong.

“Yang mana sebenarnya harus kami pegang kata-katanya Ketua Panitia atau Kadis Disporapar. Ketua Panitia mengatakan anggaran itu sudah cair, tetapi berbalik dengan apa yang di sampaikan Pak Samsul yang mana kami vendor masih harus menunggu sampai pergesaran anggaran,”tanya Agus

Lanjut dirinya menjelaskan, mereka hanya menjadi pihak ke tiga dalam Kejurda tersebut dan untuk kontrak yang di minta harus di siapkan, kata Agus itu jangan di minta ke mereka tapi minta ke Panitia.

“Kehadiran dan keterlibatan kami di event tersebut bukan kami yang menawarkan malah kami yang di datangi kerumah oleh dua orang Panitia yang di utus untuk menawari agar terlibat di event tersebut dan menjadi pihak ketiga dengan negosiasi yang telah di sepekati bersama. Tidak mungkin alat kami disana Tampa ada yang menggerakkan. Untuk kontrak jangan dimintakan kepada kami pihak ketiga tapi diminta ke Panitia,” tegas Agus

Agus juga menambahkan, alat mereka itu di pinjam dan akan dibayarkan. Dirinya juga mengatakan bahwa Kadis Disporapar juga termasuk dalam Panitia, dan menyarankan kepadanya (Kadis_red) agar berkonsultasi dengan IMI berapa hari alat kami beroperasi.

“Jadi kami tekankan lagi, kami vendor didatangi untuk meminjamkan alat dengan perjanjian akan dibayarkan dengan nominal uang sebesar 49 juta dan kami baru menerima sebagai uang muka baru 12,5 juta dan kwitansi itu ada sama Kabid Chandra, Kan Pak Samsul juga kalau tidak salah termasuk dalam Panitia, kenapa tidak tahu kondisi di lapangan. Dan saya sarankan Pak Samsul berkomunikasi dengan pihak IMI, Untuk menanyakan berapa hari alat kami digunakan, alat kami itu sudah dari hari kamis malam sebelum dimulainya latihan pada hari Jumat sudah mulai dioperasikan, sampai dengan hari Sabtu sebelum diberhentikan balap tersebut,” Ungkap Agus.

Terakhir Agus menekankan, Pihaknya tidak masuk dalam kepanitiaan yang harus dimintakan kontrak, dan kepada Panitia jika Ingin membangun citra yang baik, jangan mengorbankan pihak lain atau menghalalkan segala cara.

“Jangan sampai kami beranggapan Pemda dalam membuat kegiatan terkesan luar biasa, tetapi malahan menimbulkan bekas yang pahit kepada orang lain atau menimbulkan bekas yang tidak berkesan kepada kami para pengusaha yang notabene juga adalah Rakyat,” Tandas Agus.

” Yang kami harapkan pembayaran itu segera diselesaikan dan semoga sebelum Lebaran hak kami sudah, kami terima.” Tutup Agus.

Penulis : Alpian S. Puhi
banner 325x300
error: Content is protected !!