Butota. Id (Daerah) – Gorontalo, Limbah infeksius atau bahan berbahaya dan beracun medis yang diduga berasal dari rumah sakit, klinik, puskesmas atau fasilitas layanan kesehatan di Gorontalo, Sepertinya hanya dibuang sembarangan dan tidak mematuhi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 18 Tahun 2020 tentang Pengelolaan limbah medis fasilitas layanan kesehatan berbasis wilayah. Pasalnya, onggokan sampah limbah medis ini, kerap ditemukan di tempat pembuangan akhir sampah.
Seperti diketahui, limbah medis tersebut bisa berakibat fatal dan menimbulkan penyakit di masyarakat. Limbah yang seharusnya hanya bisa dibuang di tempat-tempat tertentu, malah terlihat hal yang berbeda di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Desa Talumelito, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo (Kabgor), Jum’at (6/05/2022) kemarin.
para pemulung yang ada di lokasi tersebut, menganggap limbah medis berupa botol infus dan jarum suntik sama halnya dengan sampah plastik pada umumnya. Tanpa rasa takut mereka mengumpulkan botol infus tersebut, untuk dijual dan didaur ulang oleh para pengumpul.
Di lokasi pembuangan akhir terdapat beberapa jarum suntik bekas yang dikumpulkan oleh pemulung itu sendiri. Menurut salah satu warga sekitar bahwa limbah medis tersebut, didapatkan dari hasil buangan mobil sampah milik Instansi terkait, dan itu berlangsung sudah lama.
“Memang itu oto (Mobil,red) sering muat kamari di sini, deng itu so tacampur deng sampah-sampah lain.” ujar warga sekitar.
Dikonfirmasi dari fasilitas kesehatan mana saja mobil pengangkut sampah yang bercampur limbah medis tersebut, dirinya mengatakan tidak mengetahui pasti dari mana saja mobil tersebut.
“Saya tidak tau kalau dari mana saja, yang jelas mobil itu ada yang dari Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo,” jelasnya.
Berdasarkan informasi yang awak media Butota.id temui dilapangan bahwa limbah B3 yang ada di TPA Talumelito dari beberapa rumah sakit serta klinik yang ada di Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo.
Hingga berita ini dilansir awak media masi berupaya menemui dan meminta klarifikasi dari dinas terkait.
Penulis : Alpin S. Puhi Editor : David Muhammad