Butota. Id (Daerah) – Gorontalo Kab, Polemik Limbah B3 yang sangat berbahaya bagi umat manusia di Bumi Hulonthalo ini, sepertinya belum diseriusi pihak-pihak terkait. Pasalnya, Pemberitaan mengenai temuan belum paripurnanya pengelolaan limbah beracun di seluruh Rumah sakit dan Fasilitas Layanan Kesehatan, nampaknya belum menemukan jalan keluar termasuk pelanggaran hukumnya.
Namun terkait dengan hal tersebut, Mantan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Provinsi Gorontalo dr. A. R Mohammad, SpPPD., FINASIM, memberikan salah satu solusinya.

kepada Butota, dirinya menjelaskan bahwa dari masalah Fasilitas kesehatan (Fakes) yang belum mempunyai TPS, masalah kerjasama dengan pihak ketiga dan kendala teknis dalam hal Sumber Daya Manusia dalam mengelola sampah medis dan mengelola alatnya, ternyata ada solusinya. Kata pria yang akrab disapa dr. Tonny Mohammad ini, rencana kerja yang diusulkan untuk Pemerintah adalah jangka pendek dan jangka panjang.
” Solusi jangka pendek yaitu : a. Memperbaiki sistim pengelohan sampah sesuai standar yang sudah ditetapkan oleh kementrian kesehatan dan lingkungan, atau b Bisa bekerja sama dengan pihak ketiga dengan segala resikonya, ” Kata dr. Tonny.
“Jika setiap faskes memiliki TPS sesuai standar, selanjutnya tinggal mencari pihak ketiga, karna saat ini untuk pengurusan izin alat sudah bukan macam kemarin, jadi alangkah baiknya kita tinggal cari pihak ketiga untuk kerjasama dalam pengelolaan sampah medis ini.” Sambung dr. Tony.
Sementara untuk solusi jangka panjang, kata dr. Tonny adalah merupakan kolaborasi dari pihak Pemerintah, provinsi dengan Kabupaten/kota yang ada di Gorontalo.
” a. Membangun pengolahan sampah medis terpadu yang dikelolah oleh pemerintah provinsi atau daerah. b. Pengelohan sampah medis terpadu oleh swasta dan harus berlokasi di Gorontalo. c. Lokasinya harus jauh dari pemukiman penduduk, ” Jelas dr. Tonny.
“Jadi harus ada TPA khusus untuk Limbah medis yang disediakan oleh pemerintah dan tempatnya jauh dari pemukiman masyarakat, tapi pekerjanya profesional, alangka baiknya juga kita kerjasama dengan pihak ketiga.” Lanjutnya dr. Tony.
dr. Tonny pun berharap, jika para pihak termasuk Pemerintah di setiap tingkatan di Bumi Serambi Madinah ini menseriusi hal ini, maka selain dapat meminimalisir masalah sampah medis, solusi ini juga menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah.
“Jika pengolahan sampah medis terpadu terwujud di provinsi Gorontalo dan dikelolah oleh pemerintah provinsi memberi dampak yang positif berupa meminimalisir masalah sampah medis saat ini dan sekaligus menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang lumayan besar,” Tutup mantan direktur RSU Dunda Limboto.
Penulis : Jeffry As. Rumampuk