Butota. Id (Daerah) – Gorontalo Prov, Terkait isu dugaan pungli dan banyaknya perlengkapan yang tidak diterima oleh mahasiswa, akhirnya dibantah oleh pihak kampus Universitas Ichsan Gorontalo.
Melalui konfrensi pers, Rektorat Universitas Ichsan Gorontalo (UNISAN) membantah kepada sejumlah awak media Terkait isi yang tersebar itu. Rektor Unisan Gorontalo Abdul Gaffar Latjoke mengatakan bahwa pihaknya telah mengadakan rapat internal, yang kemudian mendapati bahwa semua tuduhan lumbung uang tersebut tidak benar.
“ Kemarin itu saya belum bisa memberikan statement yang sebenarnya, karena saya berobat di Jakarta. kemudian saat ada wartawan menguhubungi saya, saya suruh minta klarifikasi saja sama Dekan dengan WR 3 Karena saya anggap ranahnya masih disitu. Makanya dari situ saya mengadakan rapat tadi dari jam 9 sampai jam 12.30 baru selesai, kami minta pertanggung jawaban semuanya, berdasarkan hasil rapat tersebut Ya kita simpulkan bahwa apa yang dikatakan lumbung itu dianggap tidak ada, karena semua di sini ada aturannya sudah ada kalau ada uang yang mau di diadakan, itu ada SOP-nya, ” Jelas Gaffar.
“Kemudian ada itunya dari yang bersangkutan juga tadi sudah tanya secara jujur dan minta pertanggungjawabannya. dan mereka menyangkal bahwa itu tidak benar bahwa yang mereka yang melakukannya. Jadi sebenarnya ada seluruh kegiatan-kegiatan yang kita lakukan di sini itu semuanya ada SOP, kalau apalagi menyangkut masalah keuangan. makanya itu tadi kita saya tanya nanti juga Mereka memberi statemen saya juga kepada media.” Sambung Gaffar apa adanya.
Gaffar menambahkan bahwa pengadaan (seragam almamater,red), sebenarnya sudah ada yang disimpan di Gudang karena masih menunggu pengadaan jas almamater yang masih tertahan di Jakarta karena Covid-19, namun ada sebahagian mahasiswa yang sudah mengambil adan ada juga yang belum mengambil perlengkapan yang akan digunakan di Kampus.
“Terkait dengan poin kedua masalah perlengkapan-perlengkapan itu begini sudah ada yang sampai di gudang , dimana perlengkapan ada 4 dan 3 diantaranya sudah sampai tapi keburu Covid-19 jadi barang kita tidak boleh keluar. Jadi Jas almamter tertahan di Jakarta, sehingga yang dibagi hanya 3 yang sudah sampai, dengan berbagai alasan penjahitnya itu dan kita sudah mendapatkan info bahwa tanggal 30 ini sudah selesai semuanya. Bahwa yang sudah membayar itu rata-rata sudah mengambil, jadi saya jelaskan sejujurnya bahwa 2 angkatan terakhir ini sudah tidak ada lagi pungutan.” Tutup Gaffar.
Penulis : Jeffry As. Rumampuk