BUTOTA – NASIONAL, SULAWESI UTARA, Wakil Kepala Kejati Sulawesi Utara Sila Pulungan mengikuti pelatihan bergengsi kepemimpinan nasional tingkat I. Kegiatan tersebut, dibuka langsung oleh Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Dr. Adi Suryanto, M.Si di Jakarta (27/2/2023).
Pelatihan yang diikuti oleh 31 peserta pejabat eselon 1 dan 2 dari seluruh Indonesia ini, berasal dari lintas instansi termasuk di instusi Adhyaksa.
Mereka berasal dari Kejaksaan, Kepolisian, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Narkotika Nasional (BNN), Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan pemerintah daerah.
Ketika membuka pelatihan tersebut, Adi Suryanto menyatakan pentingnya reformasi birokrasi yang berdampak langsung bagi masyarakat.
“Selama ini, manajemen perubahan pada reformasi birokrasi masih terbatas pada input,” kata Adi.
Adt menegaskan, reformasi birokrasi harus memberikan dampak nyata dan fokus pada output dan outcome.
Wakajati Sulawesi Utara Sila Pulungan mengungkapkan agar kiranya reformasi birokrasi berdampak secara keseluruhan. Menurutnya, peran governing body akan berpengaruh pada proyek perubahan.
” maka proyek perubahan yang akan diusungnya adalah terkait dengan peran governing body (pengarah) pengendalian inflasi dan penurunan kemiskinan, ” Kata Sila.
Mantan Wakajati Gorontalo itu berharap, agar peran strategis Forkopimda dapat berjalan baik dalam pengendalian inflasi dan penurunan kemiskinan.
” Peran strategis Forkopimda tentu memungkinkan tingkat inflasi dapat dikendalikan, tingkat kemiskinan dapat diturunkan, dan kesejahteraan sosial ditingkatkan, ” Ucap Sila.
” Dengan kepemimpinan kolaboratif Diharapkan dalam diklat PKN l ini dapat menghasilkan calon – calon pemimpin yang mampu berkomunikasi dengan baik dan secara sinergi melakukan perubahan positif dan dalam setiap perubahan yang dilakukan akan berdampak atau dirasakan langsung oleh masyarakat, ” Sambung Sila.
Tema yang akan diusung pada pelatihan kepemimpinan nasional tingkat I gelombang XVI masih digodok. Beberapa alternatif yang akan dipilih adalah isu-isu strategis yang langsung menjadi perhatian Presiden, yaitu kemiskinan, investasi, percepatan program strategis, dan transformasi digital. [JR]