Butota.id, Kota Gorontalo- Pemerintah Kota Gorontalo menambah 10.000 kuota peserta jaminan sosial ketenagakerjaan (jamsostek) lewat Anggaran Pendapatan belanja Daerah (APBD) perubahan 2023.
Marten Taha menyampaikan bahwa hingga saat ini peserta jaminan sosial ketenagakerjaan yang dibayarkan oleh pemerintah melalui APBD telah berjumlah 17.188 orang. Dan akan di tambah 10.000 orang peserta sehingga jumlah keseluruhan menjadi 27.188 peserta.
“Peserta ketenagakerjaan terdiri dari 2650 tenaga non ASN TPKD dan guru honorer, 500 pengurus RT/RW, 672 pekerja keagamaan, imam masjid dan marbot, serta 3.366 ASN Kota Gorontalo. Sementara, 10.000 penerima yang ditambahkan terdiri dari pekerja informal yang rentan”Kata Marten Usai Rapat Koordinasi dan Evaluasi Program, di Kota Manado, Kamis (7/9/2023).
Pada Tahun 2023 ini telah didaftarkan 10.000 orang pekerja informal rentan yang terdiri dari pengemudi bentor, pedagang kecil, buruh harian lepas, buruh tani, nelayan dan pekerja informal rentan lainnya, yang tersebar pada 50 kelurahan dan 9 kecamatan di Kota Gorontalo.
“27.188 peserta yang akan menikmati jaminan sosial ketenagakerjaan yang akan memberikan perlindungan sosial kepada mereka apabila mereka mengalami resiko kecelakaan, kematian dan sebagainya sehingga ahli waris yang ditinggalkan itu mendapatkan jaminan berupa klaim, satu klaim yang meninggal 42 juta,” jelasnya.
Pelaksaanaan program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan ini merupakan kebijakan Marten yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Menurut Marten Awalnya pelaksanaan program ini baru terlaksana 13 persen. setelah dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan kini berhasil mencapai 57 persen.
“Saya selalu evaluasi sudah berapa persen target yang dicapai terhadap jaminan sosial ini. Nah memang tahun-tahun awal itu belum seluruhnya karena keterbatas APBD tetapi karena ini sudah merupakan kebijakan dan ketentuan dalam RPJMD saya selalu menganggarkannya didalam APBD” beber Marten. (Adv)