Bank Mandiri terus menunjukkan komitmennya untuk memperkuat ekonomi berbasis kerakyatan melalui program Mandiri Sahabat Desa. Inisiatif ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang bertujuan mengangkat potensi ekonomi desa serta memperkuat ketahanan sosial di berbagai wilayah di Indonesia. Dengan pendekatan yang terintegrasi, program ini diharapkan dapat menciptakan dampak positif bagi masyarakat lokal.
Corporate Secretary Bank Mandiri M. Ashidiq Iswara menjelaskan bahwa program Mandiri Sahabat Desa akan digulirkan mulai Juli 2023 hingga akhir 2025 di lebih dari 400 desa yang tersebar di 12 wilayah kerja Bank Mandiri. “Kegiatan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari edukasi literasi dan inklusi keuangan, peningkatan kapasitas usaha, hingga penguatan produk unggulan desa,” ujarnya.
Salah satu contoh implementasi nyata dari program ini dapat dilihat di Kabupaten Garut, Jawa Barat, di mana Bank Mandiri bekerja sama dengan kelompok tani dan koperasi lokal untuk mengembangkan ekosistem perkebunan kopi yang terintegrasi. Dalam kolaborasi ini, Bank Mandiri menyediakan berbagai peralatan pertanian, seperti mesin pulper dan roasting, yang bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Inisiatif ini tidak hanya memberikan bantuan fisik, tetapi juga bertujuan untuk membangun mindset kewirausahaan di kalangan masyarakat. “Kami melihat desa bukan sebagai objek pembangunan, melainkan subjek pembangunan. Dari sanalah kekuatan negeri ini berakar,” tambah Ossy, sapaan akrab Ashidiq.
Tak hanya itu, di Kabupaten Bogor, Bank Mandiri juga mendorong budidaya tanaman sorgum sebagai alternatif pangan berkelanjutan. Dengan dukungan kelompok wirausaha muda binaan Wirausaha Muda Mandiri (WMM), program ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan dan membuka akses pasar baru bagi petani lokal.
“Inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan dampak sosial yang terukur dan berkelanjutan,” kata Ossy. Dia juga menyebutkan pentingnya inklusi keuangan hingga mencapai pelosok desa, sejalan dengan langkah Pemerintah dalam memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan. Program Mandiri Sahabat Desa merupakan langkah nyata untuk mendukung tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pengurangan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Ke depan, Bank Mandiri berencana untuk memperluas cakupan program berbasis potensi lokal. Setiap intervensi sosial yang dilakukan tidak hanya bertujuan untuk pemberdayaan ekonomi jangka panjang, tetapi juga untuk membuka peluang bagi inklusi keuangan. “Kami percaya bahwa pembangunan harus dimulai dari desa. Melalui sinergi dengan berbagai pihak, Mandiri Sahabat Desa hadir untuk mendorong desa menjadi motor pertumbuhan baru,” jelas Ossy.
Program-program sebelumnya juga telah dijalankan di beberapa lokasi, termasuk persiapan Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2025 yang berlangsung di titik-titik desa Candi Prambanan. Kegiatan tersebut menyertakan edukasi keuangan dan peningkatan gizi masyarakat.
Di daerah terpencil, Mandiri Sahabat Desa telah memberikan dampak signifikan seperti yang terlihat di Desa Bungintende, Kecamatan Bungku Selatan, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Di sini, program telah meliputi pelatihan literasi keuangan, renovasi sarana air bersih, hingga distribusi paket sembako serta dukungan penanggulangan stunting.
Dengan berbagai inisiatif ini, Bank Mandiri berharap untuk terus memperkuat hubungan dengan masyarakat desa serta mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan. Program Mandiri Sahabat Desa diharapkan mampu melahirkan inovasi-inovasi baru yang tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat setempat tetapi juga mendukung kemajuan ekonomi nasional secara keseluruhan.
