
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI mengumumkan bahwa seluruh penumpang yang menjadi korban kebakaran kapal KM Barcelona VA telah ditemukan. Insiden tersebut terjadi di Perairan Pulau Talise, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, pada Minggu, 20 Juli 2025. Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Muhammad Masyhud, mengatakan bahwa seluruh penumpang yang tertera dalam manifes kapal telah berhasil ditemukan, baik yang selamat maupun yang meninggal dunia.
Proses evakuasi dilakukan dengan cepat. Menurut keterangan resmi dari Masyhud, penumpang yang selamat telah dievakuasi ke Manado, sedangkan jenazah korban yang meninggal dunia telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara. Masyhud juga menegaskan bahwa prioritas utama saat ini adalah memberikan penanganan yang memadai kepada semua penumpang. Kemenhub terus memantau perkembangan situasi dan bekerja sama erat dengan pihak terkait.
Kronologi Kebakaran
Insiden kebakaran ini dilaporkan terjadi sekitar pukul 14.00 WITA pada Minggu, 20 Juli. Kapal KM Barcelona VA yang dalam pelayaran dari Melonguane menuju Manado mengalami kebakaran pada posisi koordinat 01°48.510’N / 125°00.701’E, yaitu di timur Pulau Talise. Penjadwalan keberangkatan kapal awalnya direncanakan pada Sabtu, 19 Juli, namun karena cuaca buruk, keberangkatan ditunda hingga dini hari pada Minggu.
Setelah menerima laporan tentang kebakaran, Tim SAR Gabungan dari Kesatuan Pengawasan Laut dan Pelayaran (KPLP) Kemenhub segera mengerahkan kapal KN.P 331 milik Pangkalan PLP Bitung. Upaya pemadaman dilakukan dengan bantuan kapal patroli dari PLP Bitung. Masyhud menjelaskan bahwa kapal KM Barcelona VA masih dalam pengawasan dan api berhasil dipadamkan melalui proses pendinginan yang intensif.
Koordinasi dan Tindakan Lanjutan
Koordinasi antara berbagai pihak sangat penting dalam situasi seperti ini. Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Manado berkolaborasi dengan KSOP Kelas I Bitung, Basarnas Kota Manado, Bakamla Bitung, dan Kantor Kesehatan Pelabuhan Manado. Semua pihak terlibat dalam tindakan evakuasi dan penanganan korban untuk memastikan segala langkah ditangani dengan tepat.
Masyhud menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan respons cepat dalam menangani insiden maritim. Kejadian ini tidak hanya menyoroti tantangan dalam transportasi laut, tetapi juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga keselamatan penumpang.
Dampak bagi Penumpang dan Pengunjung
Dengan penemuan seluruh penumpang korban kebakaran, perhatian kini beralih kepada penanganan psikologis dan medis bagi mereka yang selamat. Kemenhub dan institusi terkait berkomitmen untuk memberikan dukungan yang diperlukan. Situasi ini juga mengingatkan masyarakat tentang pentingnya keselamatan pelayaran, terutama dalam kondisi cuaca yang tidak menentu.
Menurut Masyhud, langkah-langkah antisipatif akan terus diperkuat agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Evaluasi terhadap sistem keselamatan kapal dan pelayaran diharapkan dapat meningkatkan standar keselamatan bagi semua pengguna jasa transportasi laut.
Kementerian Perhubungan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memformulasikan langkah-langkah strategis, termasuk penyuluhan keselamatan bagi pelaut dan penumpang. Dalam waktu dekat, rinciannya akan disampaikan setelah proses pendataan dan evaluasi selesai.
Insiden ini menjadi pengingat bagi semua pemangku kepentingan untuk lebih meningkatkan kesadaran akan keselamatan dan tindakan cepat dalam mengatasi keadaan darurat di laut.





