Terungkap! Ini Alasan Harga Sustainable Fesyen yang Bikin Melongo

Di tengah hadirnya tren fast fashion yang menawarkan produk instan dengan harga terjangkau, sustainable fashion semakin menarik perhatian masyarakat. Namun, di Indonesia, banyak konsumen yang masih ragu ketika melihat label "sustainable", terutama karena harganya yang cukup mahal.

Desainer Adrie Basuki menegaskan bahwa tingginya harga sustainable fashion bukan tanpa alasan. Menurutnya, “Harga pekerjakan manusia lebih mahal dari mesin.” Dalam acara Media Chit Chat yang diadakan pada 24 Juli 2025, Adrie menekankan bahwa aspek kemanusiaan dalam produksi sustainable fashion sangat berarti. Mulai dari upah pekerja yang diupayakan berjalan adil, hingga proses kreatif yang mengedepankan bahan-bahan ramah lingkungan, semua ini berkontribusi pada harga produk yang lebih tinggi.

Mengapa Sustainable Fashion Mahal?

Berbeda dengan industri mode masal yang mengandalkan mesin dan produksi cepat, sustainable fashion memerlukan waktu dan perhatian ekstra. Desainer seperti Adrie terus mencari cara untuk memperbaiki efisiensi sambil menjaga nilai keberlanjutan. Pembuatannya melibatkan kolaborasi dengan berbagai jenis kain dan penggunaan lem yang lebih ramah lingkungan.

Setiap potong pakaian bukan hanya sekadar barang, tetapi memiliki cerita yang berkaitan dengan proses produksi dan orang-orang di baliknya. Ini bukan sekadar soal mode, tetapi tentang dampak sosial dan lingkungan yang luas.

Circular Fashion sebagai Solusi

Sustainable fashion tidak dapat berdiri sendiri; kolaborasi dengan dunia usaha sangat diperlukan. Circular fashion menjadi solusi yang diusulkan dalam konteks ini. Konsep ini mengutamakan penggunaan ulang bahan lama menjadi produk baru, yang mengurangi limbah dan menghemat sumber daya.

Adrie menjelaskan, seniman kain di workshop sering kali terlibat dalam acara yang meningkatkan kesadaran tentang pentingnya circular fashion. Salah satu inisiatif menarik adalah program tukar daur, di mana konsumen dapat mengirimkan lima pakaian bekas untuk memperoleh desain baru sekaligus mendapatkan potongan harga 20 persen.

Ini adalah langkah mudah untuk memulai tiga langkah sederhana menuju sustainable fashion: “Mulai dari apa yang kita punya dari rumah,” tambah Adrie. Pengadopsian sikap ini menunjukkan bahwa sustainable fashion bisa dimulai dari lemari pribadi kita.

Apakah Worth It Membeli Sustainable Fashion?

Bagi mereka yang peduli pada keberlanjutan dan ingin tampil beda, investasi dalam sustainable fashion dapat dianggap sebanding. Harganya mungkin lebih tinggi, tetapi mengingat dampak positif yang bisa dihasilkan—baik untuk lingkungan maupun untuk komunitas yang terlibat dalam proses produksi—banyak yang berpendapat bahwa itu adalah langkah yang layak.

Sustainable fashion bukan hanya mengenai kepuasan dalam berbusana, tetapi juga mengenai nilai yang kita dukung. Di era di mana kesadaran terhadap isu-isu lingkungan semakin meningkat, pilihan untuk beralih ke mode yang lebih berkelanjutan bukan hanya bermanfaat bagi individu, tetapi juga bagi planet yang kita huni.

Dengan meningkatnya kesadaran mengenai sustainable fashion dan upaya untuk mendukung industri yang berprinsip keberlanjutan, harapannya adalah lebih banyak orang Indonesia akan berpindah dari fast fashion ke pilihan yang lebih etis. Ini merupakan langkah menuju masa depan yang lebih baik, tidak hanya untuk konsumen, tetapi juga untuk seluruh ekosistem mode secara global.

Exit mobile version