PT Bank Bumi Arta Tbk. (BNBA) berduka atas wafatnya Presiden Komisaris sekaligus Pemegang Saham Pengendali Terakhir (PSPT) perseroan, Rachmat Mulia Suryahusada. Informasi ini disampaikan oleh Corporate Secretary Bank Bumi Arta, Lyvinia Sari, yang mengonfirmasi bahwa Rachmat meninggal dunia pada tanggal 23 Juli 2025. Dalam keterbukaan informasi yang dibagikan kepada publik pada 24 Juli 2025, Sari menyatakan bahwa tidak ada kejadian atau fakta material lainnya yang belum terungkap terkait dengan informasi tersebut.
Rachmat Mulia Suryahusada adalah seorang bankir senior dengan pengalaman yang mendalam di industri perbankan Indonesia. Lahir pada tahun 1944, Rachmat memulai karirnya di Bank Bumi Arta sejak awal menyusuri jejaknya sebagai Komisaris pada periode 1970-1972. Dia kemudian menjabat sebagai Direktur dari tahun 1972 hingga 1976 sebelum diangkat menjadi Presiden Direktur, posisi yang diembannya selama 31 tahun, hingga tahun 2007. Setelah masa jabatannya sebagai Presiden Direktur, Rachmat ditetapkan sebagai Presiden Komisaris bank tersebut, sebuah jabatan yang menunjukkan kepercayaan dan pengakuan atas kontribusinya yang signifikan kepada perseroan.
Jejak Karir yang Berpengaruh
Dikenal sebagai sosok yang memiliki dedikasi tinggi terhadap pengembangan lembaga perbankan, Rachmat juga memiliki sejumlah jabatan penting di perusahaan-perusahaan lain. Ia menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Asuransi Jiwa Bumiarta Reksatama dari tahun 1984 hingga 2000 dan Presiden Komisaris PT Asuransi Artarindo dalam rentang waktu yang sama. Selain itu, ia juga aktif di Komisaris Utama PT Bumi Arta Securindo dan Komisaris PT Balimor Finance.
Pendidikan Rachmat di bidang bisnis, yang diperoleh dari Golden Gate University di Amerika Serikat, ikut menunjang kemampuannya dalam menjalankan peran-peran strategis di berbagai institusi. Pengalamannya yang luas dan pengetahuan yang mendalam di bidang perbankan serta asuransi menjadikannya sosok yang dihormati di kalangan rekan-rekannya.
Penghormatan dari Publik dan Industri
Kabar kehilangan ini tidak hanya dirasakan oleh Bank Bumi Arta, tetapi juga oleh komunitas perbankan dan asuransi di Indonesia. Banyak kolega dan rekan bisnis Rachmat mengungkapkan rasa duka cita dan penghormatan atas jasa-jasanya selama berkarir. Keterlibatannya yang lama dalam sektor keuangan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi pertumbuhan industri perbankan di Indonesia.
Dengan kepergian Rachmat, Bank Bumi Arta dihadapkan pada tantangan untuk melanjutkan visi dan misi yang selama ini ia bangun. Peran kepemimpinan yang ditinggalkannya menjadi tantangan bagi manajemen dan pemegang saham lainnya untuk memastikan bahwa arah strategis bank tetap pada track yang telah ditentukan.
Tindak Lanjut dan Rencana Perusahaan
Sehubungan dengan berita duka ini, para pemangku kepentingan bank diharapkan untuk bersatu dan menjalankan business continuity plan guna menjaga stabilitas dan kepercayaan pelanggan. Meskipun kehilangan pemimpin yang berpengalaman, pihak manajemen Bank Bumi Arta bertekad untuk meneruskan visi yang telah dicanangkan Rachmat demi kemajuan bank dan memberikan layanan terbaik kepada nasabah.
Bagi banyak orang, Rachmat Mulia Suryahusada bukan hanya seorang bankir, tetapi juga sebuah panutan. Dedikasinya untuk industri keuangan serta pengaruhnya yang signifikan dalam kehidupan banyak orang akan selalu dikenang. Masyarakat berharap agar semangat dan dedikasi Rachmat dapat menginspirasi generasi penerus dalam dunia perbankan di Indonesia.
