Perum BULOG bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengumumkan peluncuran Program Gerakan Pangan Murah (GPM) serta penyaluran bantuan pangan (Banpang) secara serentak di seluruh Indonesia. Kegiatan ini diadakan pada 24 Juli 2025 di Markas Komando Daerah Militer III/Siliwangi, Bandung, dan bertujuan untuk mendukung upaya pemerintah dalam mencapai swasembada pangan.
Program ini mendapat perhatian tinggi dari berbagai kalangan, termasuk jajaran pemerintah pusat dan daerah. Dalam acara ini, hadir Menteri Pertahanan, Panglima TNI, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), serta perwakilan dari Komisi IV DPR RI. Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, menegaskan pentingnya peran BULOG yang dibentuk sejak era Presiden Soeharto untuk mengatasi masalah pangan nasional. MENHAN mendorong BULOG untuk semakin proaktif dalam menjalankan fungsinya.
Pelaksanaan program ini melibatkan 15 Kodam, 47 Korem, 351 Kodim, dan 3.698 Koramil di seluruh Indonesia. Dengan melibatkan lebih dari 75.000 Babinsa, kegiatan ini mencerminkan sinergi yang kuat antara BULOG dan TNI dalam mendukung agenda besar pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan yang berkelanjutan.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyampaikan bahwa penyaluran bantuan pangan pada bulan Juni dan Juli merupakan bagian dari stimulus ekonomi serta perlindungan daya beli masyarakat. Tahun ini, ada sekitar 18.277.083 penerima bantuan pangan yang terdaftar. Melalui langkah ini, pemerintah berharap dapat mengendalikan inflasi pangan sekaligus meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap komoditas pokok seperti beras.
Dalam acara seremonial di Bandung, bantuan pangan disalurkan kepada masyarakat di Kecamatan Sumur Bandung. Sebanyak 20 kg beras diberikan gratis kepada penerima bantuan, yang dialokasikan dalam dua tahap. Untuk Jawa Barat saja, jumlah penerima bantuan mencapai 3.462.037 keluarga, dengan total volume beras yang diberikan mencapai 69.240.740 kg. Penyaluran ini dilakukan secara sistematis dan akuntabel melalui platform digital.
Program GPM juga melibatkan penjualan berbagai bahan pangan dengan harga terjangkau, termasuk beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang dijual dengan harga Rp12.000 per kilogram. Pembelian dibatasi untuk menghindari praktik ilegal dan memastikan distribusi yang merata kepada masyarakat.
Dalam acara tersebut, produk pangan lokal juga turut dipasarkan, melibatkan pelaku UMKM serta dukungan dari dinas terkait di Jawa Barat. Gerakan ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan akses yang lebih mudah dan harga yang terjangkau.
Direktur Utama BULOG, Ahmad Rizal Ramdhani, memberikan apresiasi kepada petani Indonesia yang telah berkontribusi dalam menjaga pasokan pangan nasional. BULOG mencatat bahwa banyak daerah di Indonesia kini sudah dapat melakukan panen hingga tiga sampai empat kali dalam setahun, yang merupakan langkah positif untuk meningkatkan ketahanan pangan.
Proses penyaluran bantuan pangan dan distribusi beras SPHP dilengkapi dengan penggunaan aplikasi digital untuk memastikan ketepatan sasaran. Setiap penerima harus terdaftar dan melewati proses verifikasi, sementara pengecer juga harus mendaftar dan mematuhi ketentuan distribusi.
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik BULOG menegaskan pentingnya pengawasan distribusi di lapangan untuk mencegah penyimpangan. Setiap pelanggaran akan dikenakan sanksi, sehingga diharapkan seluruh proses berjalan dengan transparan dan akuntabel.
Dengan program ini, BULOG dan TNI menunjukkan komitmen mereka dalam memastikan ketersediaan pangan dan menjaga daya beli masyarakat. Melalui Gerakan Pangan Murah dan penyaluran bantuan pangan yang terorganisir, pemerintah berupaya untuk memberikan akses pangan berkualitas kepada seluruh lapisan masyarakat, baik di perkotaan maupun pedesaan.





