Koperasi Desa Luncurkan Mesin Baru: Dorong Pertumbuhan Ekonomi RI

Dalam rangka memperingati Hari Koperasi ke-78, Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) telah menyelenggarakan acara nasional di Bali, yang membawa tema transformasi koperasi menuju kemandirian ekonomi rakyat. Ketua Harian Dekopin, Priskhianto, menggarisbawahi pentingnya peran koperasi sebagai motor penggerak keadilan sosial dan pemerataan ekonomi di Indonesia. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa koperasi harus menjadi sarana strategis dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, sesuai dengan amanat UUD 1945.

Menurut Priskhianto, acara ini diharapkan dapat memotivasi gerakan koperasi agar lebih berkontribusi dalam mencapai tujuan besar pemerintahan saat ini, seperti swasembada pangan dan pengembangan ekonomi kreatif. “Ini adalah tantangan bagi kita untuk mencapai kemandirian yang berdaulat,” ungkapnya. Dalam konteks ini, Dekopin melihat koperasi sebagai landasan untuk menghadapi berbagai tantangan ekonomi yang ada.

Salah satu inisiatif penting yang digulirkan adalah pembentukan Koperasi Desa atau Kelurahan Merah Putih, di mana hingga saat ini telah lebih dari 80.000 koperasi semacam ini terbentuk. Pembentukan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat desa dan meningkatkan pemerataan ekonomi. “Dengan Koperasi Desa Merah Putih, diharapkan perekonomian desa dapat bergerak dan berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi nasional,” jelas Priskhianto.

Transformasi koperasi pun menjadi sorotan utama. Menurut Priskhianto, digitalisasi, inovasi, dan penguatan kelembagaan harus didorong untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan koperasi. Melalui langkah-langkah ini, diharapkan koperasi tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. “Kita perlu mengembalikan muruah koperasi agar memiliki daya saing,” tegasnya.

Koperasi juga perlu melibatkan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dengan pendidikan dan pelatihan yang tepat, anggota koperasi diharapkan dapat berkontribusi lebih besar dalam roda perekonomian, baik di tingkat lokal maupun nasional. Di sinilah peran Dekopin sangat penting sebagai lembaga yang memberikan edukasi dan advokasi untuk memperkuat gerakan koperasi di Tanah Air.

Sebagai tindak lanjut atas acara ini, Priskhianto mengajak semua pihak untuk menjadikan koperasi sebagai pilihan utama dalam usaha membangun ekonomi yang lebih berkeadilan. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat, potensi koperasi sebagai mesin baru ekonomi RI dapat dimaksimalkan.

Pemerintah pun telah menunjukkan komitmen melalui Instruksi Presiden No. 09 Tahun 2025, yang mendorong pembentukan koperasi-koperasi baru untuk meningkatkan akses layanan di desa. Langkah ini diharapkan tidak hanya menciptakan lapangan kerja tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Dalam konteks ini, tambahkan dukungan terhadap program inovasi yang dapat memperluas jangkauan koperasi kepada sektor-sektor lain seperti energi, pertanian, dan usaha mikro. Dengan demikian, koperasi tidak hanya berfungsi sebagai wadah untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga sebagai entitas yang berperan di pasar yang lebih luas.

Dalam menghadapi tantangan global saat ini, koperasi dapat menjadi solusi untuk memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat dan menciptakan keadilan sosial yang lebih merata. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, koperasi diharapkan menjadi motor penggerak perubahan positif bagi ekonomi Indonesia ke depan. Era digital yang kian berkembang memberikan peluang bagi koperasi untuk beradaptasi dan berkembang, asalkan didukung oleh kebijakan yang tepat dan partisipasi aktif dari masyarakat.

Exit mobile version