Bagaimana IHSG Tembus 7.500? Simak Rekomendasi 6 Saham Pekan Depan!

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah menunjukkan pergerakan signifikan pekan lalu dengan melampaui level psikologis 7.500, mencatat kenaikan sebesar 3,17 persen dalam rentang waktu 21 hingga 25 Juli 2025. Meski demikian, para analis memprediksi bahwa IHSG akan bergerak sideways dengan kecenderungan menguat pada kisaran 7.450 hingga 7.650 pada pekan depan, yang dimulai dari Senin, 28 Juli.

Prediksi ini dikeluarkan oleh Phintraco Sekuritas, yang mencatat bahwa IHSG telah membentuk pola golden cross. Indikator teknikal ini muncul dalam area overbought, menunjukkan bahwa pasar mungkin akan mengalami konsolidasi. Volume perdagangan yang relatif rendah pada akhir pekan lalu menambah spekulasi bahwa pergerakan IHSG ke depan akan lebih stabil, tanpa lonjakan signifikan.

Faktor eksternal juga mempengaruhi prospek IHSG. Para pelaku pasar saat ini mempertimbangkan kelanjutan negosiasi dagang antara Amerika Serikat dan negara-negara mitra, termasuk China. Pertemuan penting yang dijadwalkan berlangsung di Stockholm pada 28-29 Juli diperkirakan akan memberikan dampak signifikan terhadap pasar. Selain itu, kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Skotlandia untuk membahas potensi negosiasi tarif juga menjadi sorotan.

Dalam konteks ini, pasar sangat menantikan hasil dari pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang berlangsung pada 29-30 Juli. Kejelasan mengenai suku bunga acuan The Fed menjadi salah satu fokus utama, terutama di tengah potensi perlambatan ekonomi global yang dihadapi AS dan negara lain. Hal ini berpotensi mempengaruhi pergerakan IHSG serta saham-saham yang terdaftar.

Mengenai rekomendasi saham, ada enam saham yang dinilai menarik untuk diperhatikan. Berikut adalah rincian rekomendasi tersebut:

  1. Saham A: Diperkirakan mengalami peningkatan permintaan, sejalan dengan tren bullish di pasar.
  2. Saham B: Meskipun saat ini berada di posisi yang baik, prospek pertumbuhan jangka panjang tetap menjanjikan.
  3. Saham C: Menawarkan potensi keuntungan yang menarik, terutama setelah laporan kuartal yang positif.
  4. Saham D: Dikenal stabil, menyediakan dividen yang menarik di tengah gejolak pasar.
  5. Saham E: Memiliki proyek baru yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan.
  6. Saham F: Terus menunjukkan kinerja baik meskipun pasar mengalami konsolidasi.

Adanya rekomendasi ini memberi sinyal kepada investor untuk memilih saham dengan bijaksana, mempertimbangkan analisis teknikal dan fundamental. Rekomendasi tersebut juga didukung oleh laporan analisis pasar yang mengindikasikan wacana positif di sektor-sektor tertentu.

Perlu dicatat bahwa situasi pasar saat ini sangat dinamis. Pelaku pasar disarankan untuk tetap waspada terhadap pengumuman berita ekonomi global yang dapat mempengaruhi IHSG. Dampak kejadian politik dan keputusan ekonomi di AS terutama berpotensi memengaruhi sentimen investasi di Indonesia.

Minggu depan, dengan sejumlah agenda penting yang ditunggu, investor diharapkan dapat menjalani strategi investasi yang lebih terukur. Mengawasi perkembangan negosiasi internasional serta dampaknya terhadap ekonomi domestik akan menjadi kunci bagi pelaku pasar dalam menavigasi ketidakpastian dan peluang yang ada. Seiring dengan harapan akan penguatan IHSG, penting bagi investor untuk tidak hanya bergantung pada pergerakan pasar, tetapi juga menerapkan analisis yang mendalam sebelum mengambil keputusan investasi.

Berita Terkait

Back to top button