Bank Mandiri terus meningkatkan komitmennya terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) melalui tindakan nyata dalam penanganan limbah plastik. Hal ini sejalan dengan arahan dari United Nations Environment Programme (UNEP) yang mengidentifikasi krisis limbah plastik sebagai isu mendesak. Dengan langkah-langkah konkrit yang diambil, Bank Mandiri ingin menjadi bagian dari solusi guna mengurangi dampak negatif limbah plastik terhadap lingkungan.
Dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi sirkular, Bank Mandiri melaksanakan berbagai inisiatif yang berfokus pada pengelolaan sampah berkelanjutan. Komitmen ini sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Menurut Corporate Secretary Bank Mandiri, M Ashidiq Iswara, pengelolaan limbah secara bertanggung jawab harus melibatkan semua pihak, dan bank ingin berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Salah satu aksi nyata dari bank besar ini adalah kolaborasinya dalam acara Mandiri Jogja Marathon 2025, yang berlangsung pada 21-22 Juni. Dalam ajang tersebut, Bank Mandiri berhasil mengelola 5.484 kilogram limbah, dengan komposisi utama terdiri dari 1.696 kg plastik, 1.349 kg sampah organik, dan 1.307 kg sampah kertas. Hasil pengelolaan ini menunjukkan bahwa bank berhasil mendaur ulang 55,78 persen dari total sampah yang dihasilkan, serta mengolah sebagian menjadi kompos dan bahan bakar alternatif.
Langkah ini berkontribusi signifikan dalam pengurangan emisi gas rumah kaca, dengan Bank Mandiri mampu mengurangi emisi sebesar 6.173 kg CO₂ ekuivalen per bulan. Ini setara dengan penanaman 102 bibit pohon jenis konifer selama sepuluh tahun atau menyelamatkan emisi dari perjalanan mobil diesel sejauh 36 km.
Edukasi juga menjadi fokus dalam upaya pengelolaan sampah Bank Mandiri. Selama acara tersebut, 233 peserta dijangkau melalui media edukatif, termasuk poster dan kuis interaktif. Pesan yang disampaikan menekankan pentingnya pengurangan, pemanfaatan ulang, dan daur ulang sampah sejak dari sumbernya.
Tidak hanya pengelolaan sampah limbah plastik, Bank Mandiri juga meluncurkan program Drop Box Daur Ulang di kantor pusatnya. Program ini memungkinkan karyawan dan pengunjung untuk menyumbangkan pakaian bekas, yang akan dikelola melalui kerja sama dengan mitra sosial Pable untuk didaur ulang atau disalurkan kepada mereka yang membutuhkan.
Sebagai tambahan, Bank Mandiri mengembangkan sistem pelacakan karbon digital yang transparan, bertujuan untuk memantau emisi operasional secara efisien. Hingga akhir tahun 2024, inisiatif ini telah berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 33 persen sejak 2019. Upaya ini menunjukkan komitmen berkelanjutan Bank Mandiri dalam mewujudkan konsumsi yang lebih bertanggung jawab.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Bank Mandiri berusaha memperkuat kolaborasi dengan pemangku kepentingan lain untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau. Fokus pada pengelolaan sampah dan penyediaan edukasi seputar lingkungan, Bank Mandiri tidak hanya berkontribusi pada perekonomian, tetapi juga berperan dalam menciptakan kesadaran akan perlunya keberlanjutan lingkungan.
Dengan komitmen yang konsisten, Bank Mandiri berharap dapat membantu masyarakat dalam mengatasi tantangan lingkungan, khususnya dalam pengelolaan limbah plastik. Inisiatif ini diharapkan mampu menciptakan dampak positif, tidak hanya untuk lingkungan, tetapi juga untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.





