Emiten bank PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI), yang dimiliki oleh Chairul Tanjung, berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp227 miliar pada semester I/2025. Angka ini mengalami kenaikan 13,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, di mana laba bersih mencapai Rp200,59 miliar. Laporan ini menunjukkan kinerja positif meskipun masih menghadapi tantangan di tengah kondisi makro ekonomi yang tidak menentu.
Dalam siaran pers yang dirilis pada 31 Juli 2025, Ari Yanuanto Asah, Plt. Direktur Utama Allo Bank, menyatakan bahwa pertumbuhan yang dicapai sepanjang semester I/2025 melanjutkan momentum positif dari tahun 2024. Dia menambahkan bahwa Allo Bank telah berhasil menarik 12,7 juta nasabah pada akhir Juni 2025.
Pencapaian laba bersih yang signifikan ini juga didorong oleh peningkatan pendapatan operasional yang tercatat naik 41% year on year pada kuartal II/2025, mencapai Rp407 miliar. Kenaikan ini terutama berasal dari pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan pendapatan berbasis biaya. Pendapatan bunga bersih mencapai Rp358 miliar, tumbuh 35% dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan pendapatan berbasis biaya melonjak 78% menjadi Rp82 miliar.
Allo Bank juga mencatatkan hasil positif dalam aspek efisiensi, tercermin dari peningkatan Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) yang masing-masing berada di angka 4,3% dan 6,3%. Kedua rasio ini mengalami kenaikan masing-masing 20 basis poin dan 40 basis poin dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Walaupun pertumbuhan yang dicapai menggembirakan, Allo Bank tetap fokus pada pengelolaan risiko, yang terlihat dari rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) yang terjaga baik. Pada semester I/2025, NPL gross dan net tercatat masing-masing sebesar 1,5% dan 0,7%. Rasio ini menggambarkan stabilitas dan kualitas aset yang cukup baik dari bank digital ini.
Realisasi kredit yang disalurkan oleh BBHI cukup impresif, mencapai Rp7,488 triliun pada akhir semester I/2025, dengan dorongan utama berasal dari segmen Retail Banking. Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami pertumbuhan signifikan, mencapai Rp5,817 triliun atau naik 27% year on year.
Allo Bank juga menunjukkan komitmen terhadap stabilitas modal dengan menjaga rasio kecukupan modal (CAR) yang solid, mencapai 83,1%. Angka ini jauh melebihi ketentuan batas minimal yang ditetapkan oleh regulator. Selain itu, ekuitas Allo Bank juga meningkat 3% year on year menjadi Rp7,28 triliun, menunjukkan pertumbuhan positif yang didorong oleh laba ditahan dan laba berjalan.
Dengan langkah-langkah strategis yang diterapkan, Allo Bank berupaya untuk terus memperkuat posisi di pasar perbankan digital Indonesia. Inovasi produk dan layanan yang menarik, serta peningkatan dalam kualitas pelayanan, menjadi fokus utama untuk menarik lebih banyak nasabah dan mempertahankan keberlanjutan pertumbuhan di masa mendatang.
Sebagai bagian dari rencana jangka panjang, Allo Bank berkomitmen untuk terus tumbuh dan memperluas basis pelanggan dengan menghadirkan lebih banyak layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Dengan hasil positif di semester I/2025, banyak yang berharap bank milik CT ini dapat terus mempertahankan momentum pertumbuhan yang positif di tahun-tahun mendatang.





