Adira Finance Optimistis Kinerja Pembiayaan Semster II Moncer Usai Penurunan BI Rate

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (Adira Finance) menunjukkan optimisme tinggi terhadap kinerja pembiayaan untuk semester II tahun ini. Hal ini sejalan dengan penurunan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5%, yang diharapkan dapat mendorong peningkatan permintaan terhadap produk pembiayaan.

Menurut Chief of Financial Officer (CFO) Adira Finance, Sylvanus Gani M, penurunan BI Rate ini berpotensi untuk menurunkan biaya dana, walau ia mengakui bahwa bank-bank mungkin memerlukan waktu untuk menyesuaikan struktur suku bunga. “Meskipun arahnya menunjukkan tren pelonggaran, dampaknya terhadap biaya pendanaan perusahaan masih terbatas dalam jangka pendek,” jelas Gani saat diwawancarai.

Gani memperkirakan bahwa kinerja pembiayaan pada semester II/2025 akan lebih baik daripada semester I, didorong oleh kebijakan BI yang baru dikeluarkan. “Secara keseluruhan, kami memperkirakan kinerja pembiayaan pada semester II lebih baik dibandingkan semester I. Namun, kami tetap akan merujuk pada rencana bisnis yang telah ditetapkan dan melakukan penyesuaian bila diperlukan sesuai perkembangan kondisi pasar,” tambahnya.

Dalam menjaga kualitas aset, Adira Finance berkomitmen untuk menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran pembiayaan. Perusahaan akan fokus pada peningkatan penetrasi di segmen produktif dan konsumtif. “Penurunan suku bunga menjadi peluang untuk mendorong permintaan pembiayaan, tetapi kami tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian,” ujarnya.

Dalam menentukan suku bunga pinjaman, Gani menegaskan bahwa Adira Finance mempertimbangkan sejumlah faktor penting. Di antaranya adalah tingkat persaingan pasar, kondisi likuiditas perbankan, dinamika pasar modal, dan tentu saja profil risiko kredit. Keseimbangan ini penting untuk menjaga kesehatan finansial perusahaan sekaligus memenuhi kebutuhan pelanggan.

Keputusan penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) yang diumumkan dalam Rapat Dewan Gubernur pada 20 Agustus 2025, merupakan langkah strategis yang diambil untuk mempertimbangkan kondisi makro dan mikroprudensial dalam beberapa bulan terakhir. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyatakan bahwa penurunan tersebut berdasarkan proyeksi dan analisis kondisi ekonomi yang mendalam.

Selanjutnya, BI juga menurunkan suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility masing-masing sebesar 25 basis poin menjadi 4,25% dan 5,75%. Langkah ini diharapkan tidak hanya memberikan dampak positif kepada lembaga keuangan, tetapi juga langsung terasa bagi masyarakat yang berencana mengambil kredit.

Sebagai catatan, meski adopsi kebijakan ini memberikan angin segar, Gani mengingatkan bahwa terdapat beberapa faktor eksternal yang juga berpengaruh, seperti kondisi makro ekonomi dan daya beli masyarakat.

Adira Finance tetap optimis bahwa penurunan suku bunga acuan ini akan meningkatkan minat masyarakat untuk mencari pembiayaan. Dan meskipun terdapat tantangan yang dihadapi, perusahaan akan terus berkomitmen untuk memberikan solusi pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.

Dengan berbagai strategi yang direncanakan dan perkembangan positif di sektor perbankan, Adira Finance berharap dapat terus tumbuh dan bersaing di pasar pembiayaan yang semakin dinamis ini.

Berita Terkait

Back to top button