
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, mengungkapkan pentingnya introspeksi bagi para wakil rakyat dalam menjalankan tugas dan amanah mereka untuk mencapai kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik. Pernyataan ini disampaikan setelah terjadinya unjuk rasa di Jakarta yang berujung pada jatuhnya korban jiwa, termasuk pengemudi ojek online, Affan Kurniawan. Dalam keterangan tertulis yang dirilis pada 29 Agustus 2025, Lestari menekankan bahwa insiden tersebut seharusnya menjadi pengingat bagi para anggota DPR untuk mengevaluasi apakah mereka telah memenuhi harapan masyarakat.
Lestari, yang akrab dipanggil Rerie, menambahkan bahwa demonstrasi merupakan saluran penting bagi masyarakat untuk menyampaikan pendapat. Ia mengusulkan agar DPR menciptakan mekanisme yang memungkinkan perwakilan demonstran untuk menyampaikan aspirasi mereka langsung kepada anggota dewan. Rerie juga mengusulkan peran Polri sebagai fasilitator dalam proses ini, agar utusan demonstran dapat diantar dengan aman untuk bertemu pimpinan DPR atau pihak yang ditunjuk.
Di saat yang sama, Rerie menekankan pentingnya sensitifitas DPR dalam mengambil keputusan terkait anggaran dan fasilitas yang diterima para anggota. Dia mendukung keputusan untuk membatalkan anggaran pengganti fasilitas perumahan, agar lebih sesuai dengan kondisi ekonomi masyarakat.
Lebih lanjut, Rerie menegaskan bahwa anggota DPR perlu lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial dan menunjukkan empati terhadap masalah yang dihadapi masyarakat. Masyarakat menuntut kepekaan dari wakil mereka, terutama di kala banyak tantangan yang dihadapi oleh rakyat.
“Berbagai kekurangan dalam pelaksanaan amanah yang diberikan rakyat harus segera diperbaiki. Hal ini penting agar kemerdekaan kita diisi dengan program-program pembangunan yang nyata dan bermanfaat,” jelas Rerie.
Selain itu, anggota Komisi X DPR RI ini juga menyerukan pentingnya persatuan di tengah dinamika politik dan ekonomi yang sedang berlangsung. Menurutnya, dengan semangat persatuan yang kuat, seluruh elemen bangsa dapat bersama-sama membangun kehidupan berbangsa yang konstruktif, menuju masyarakat yang lebih adil dan makmur.
Pendapat Rerie ini sejalan dengan berbagai tantangan yang dihadapi negara saat ini, termasuk isu-isu ekonomi dan sosial yang kian kompleks. Menurutnya, setiap anak bangsa memiliki peran untuk merajut kembali persatuan agar dapat mencapai tujuan yang lebih besar dalam hidup berbangsa dan bernegara.
Dalam konteks ini, Rerie menyatakan harapannya bahwa langkah introspeksi diri ini tidak hanya menjadi momen reflektif bagi para wakil rakyat, tetapi juga menjadi momentum bagi seluruh masyarakat untuk kembali bersatu, melawan perpecahan, dan menciptakan Indonesia yang lebih baik.
Berdasarkan pernyataan tersebut, jelas bahwa introspeksi dan dialog adalah langkah-langkah penting untuk mengatasi kesenjangan antara aspirasi rakyat dan tindakan para wakilnya. Harapannya, dengan langkah-langkah tersebut, DPR dapat menjadi lembaga yang lebih responsif terhadap suara rakyat dan berdampak positif bagi pembangunan bangsa.





