PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, atau BRI, telah mengumumkan dukungannya terhadap program Sapi Merah Putih yang berorientasi pada peningkatan ketahanan pangan nasional. Program ini diluncurkan dalam acara Pameran Flora dan Fauna 2025 di Lapangan Banteng, Jakarta, dan bertujuan untuk memperkuat industri sapi perah di Indonesia melalui peningkatan genetik dan sistem peternakan rakyat.
Program Sapi Merah Putih hadir sebagai solusi untuk mengatasi tantangan peningkatan kebutuhan susu nasional, yang diperkirakan mencapai 4,53 juta ton pada tahun 2023. Sayangnya, produksi dalam negeri hanya mampu memenuhi sekitar 18,54% dari kebutuhan, yaitu sekitar 0,84 juta ton. Kekurangan tersebut selama ini tertutupi dengan impor sebesar 3,7 juta ton. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) melalui Bappenas bekerja sama dengan PT Moosa Genetika Farmindo serta IPB untuk mendukung program ini.
Dukungan Dari BRI
Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menyampaikan bahwa dukungan BRI terhadap Program Sapi Merah Putih selaras dengan misi perseroan untuk memberdayakan sektor pangan dan agribisnis. Ia menekankan bahwa keberadaan BRI sebagai lembaga keuangan ditujukan untuk memberikan akses bagi petani dan peternak di seluruh Indonesia, terutama dalam bentuk pembiayaan dan pendampingan.
“Sebagai bank yang fokus pada pemberdayaan UMKM, kami percaya bahwa Program Sapi Merah Putih akan memberikan kontribusi besar untuk menciptakan ketahanan pangan, membuka peluang kerja, dan mengurangi ketergantungan pada impor sapi,” ungkap Hery.
Fasilitas Pembiayaan dan Investasi
Dalam komitmennya, BRI menyediakan berbagai fasilitas transaksi keuangan, termasuk pembiayaan untuk modal kerja dan investasi bagi PT Moosa dan mitra bisnisnya yang terlibat dalam program ini. BRI berharap, dukungan ini akan mengoptimalkan proses peningkatan genetik sapi lokal melalui teknologi reproduksi hewan dan teknik molekuler yang modern.
Dengan jaringan luas yang dimiliki, BRI optimis dapat memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat basis produksi sapi lokal dan mengurangi impor susu. Keberadaan bank ini di daerah-daerah juga diharapkan menjadi jembatan bagi petani dan peternak untuk mendapatkan akses ke pendanaan yang diperlukan.
Mendorong Ekonomi Kerakyatan
BRI juga menekankan pentingnya posisi Program Sapi Merah Putih dalam pengembangan ekonomi kerakyatan di pedesaan. Hery Gunardi berharap bahwa program ini bukan hanya simbol ketahanan pangan, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi bagi masyarakat desa.
“BRI akan terus berada di garda depan mendukung petani dan peternak untuk tumbuh, serta menggerakkan roda ekonomi kerakyatan,” pungkas Hery.
Manfaat Jangka Panjang
Dari segi jangka panjang, keberhasilan Program Sapi Merah Putih diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada produk susu impor dan meningkatkan kualitas hidup para peternak. Dengan adanya dukungan finansial, pelatihan, dan akses informasi yang lebih baik, diharapkan para peternak dapat meningkatkan produktivitas dan hasil panen mereka.
Program ini berasal dari kesadaran bahwa ketahanan pangan menjadi isu penting yang harus dihadapi Indonesia, terutama dalam konteks global yang semakin ketat. Dukungan sektor swasta seperti BRI dalam program pemerintah menunjukkan sinergi yang dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat.
Komitmen Berkelanjutan
Inisiatif ini juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang telah menjadi agenda global. Peningkatan produksi pangan lokal diharapkan tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga memberikan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Upaya yang dilakukan BRI dan mitra program Sapi Merah Putih menjadi langkah awal untuk mencapai swasembada pangan di sektor susu, yang dihadapi dengan berbagai tantangan. Dukungan yang kuat dan sinergi multipihak diperlukan agar cita-cita besar tersebut dapat tercapai.





