Deretan Saham Top Losers Pekan Ini: KONI, VOKS, dan MDIY Alami Penurunan

Sejumlah saham mengalami penurunan signifikan pada pekan ini, menjadikannya sebagai top losers di bursa saham Indonesia. Meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan penguatan sebesar 0,47% ke level 7.867,348, sejumlah saham justru terjerembab, merugikan para investor.

Saham Terbesar yang Anjlok

PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI) mencatat penurunan terbesar, yaitu sebesar 20,78%. Sahamnya jatuh ke harga Rp1.925 dari sebelumnya Rp2.430. Penyebab utama dari penurunan ini masih menjadi misteri, namun kondisi pasar yang bergejolak bisa jadi faktor pendorong.

Di posisi kedua, PT Tunas Alfin Tbk (TALF) tercatat merosot 20% menuju Rp344, dari Rp430. Penurunan drastis ini menunjukkan respon negatif pasar terhadap performa saham TALF, mungkin disebabkan oleh kekhawatiran investor terhadap kinerja perusahaan.

Voksel Electric dan Sumi Indo Kabel

Saham PT Voksel Electric Tbk (VOKS) juga mengalami penurunan yang signifikan, dengan nilai turun sebesar 19,11% ke harga Rp254, menyusut dari sebelumnya Rp314. Hal ini menunjukkan ketidakpastian dalam sektor listrik dan energi, yang mungkin dipengaruhi oleh faktor regulasi ataupun persaingan.

Saham PT Sumi Indo Kabel Tbk (IKBI) mencatatkan penurunan 14,87% menjadi Rp498, dari harga sebelumnya Rp585. Menjelang akhir pekan, pasar tampaknya kurang optimis terhadap prospek perusahaan ini, berimbas kepada pergerakan harga sahamnya.

Daftar Saham Lain yang Mengalami Penurunan

Beberapa saham lain juga mengalami penurunan yang tak kalah mencolok. PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) turun 13,64% menjadi Rp855, dari Rp990. Sedangkan PT Kirana Megatara Tbk (KMTR) melemah 12,50% ke Rp308, dari Rp352.

Penurunan yang serupa juga dialami oleh PT OBM Drilchem Tbk (OBMD), yang turun 12,50% ke harga Rp280, dari Rp320. Kedua saham mega ini mencerminkan kurangnya kepercayaan pasar terhadap kinerja mereka.

Performa Terburuk di Pasar Saham

Sementara itu, PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA) mengalami penurunan 12,24% menjadi Rp129, dari Rp147. Penurunan ini menunjukkan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan, yang kemungkinan terpengaruh oleh kondisi ekonomi yang tidak stabil.

Dan terakhir, saham PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) turun 10,92% ke harga Rp1.060, dari Rp1.190. Penurunan ini menarik perhatian investor karena MDIY adalah perusahaan yang memiliki potensi pertumbuhan di masa depan.

Kesimpulan Menarik dari Pergerakan Pasar

Dari data yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (5/9/2025), terlihat jelas bahwa banyak saham yang mengalami kemerosotan di tengah kehati-hatian pasar. Tren ini harus menjadi perhatian para investor dalam mengambil keputusan. Meskipun IHSG mengalami penguatan, dinamika di dalam sektor-sektor tertentu menunjukkan bahwa tidak semua Saham mengikuti tren tersebut.

Investor dianjurkan untuk terus memantau pergerakan saham-saham ini dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan mereka. Perlu diingat, volatilitas saham adalah hal yang umum dalam dunia investasi, dan melakukan analisis mendalam akan sangat membantu dalam mengambil langkah yang tepat ke depan.

Berita Terkait

Back to top button