
Perum Bulog menegaskan bahwa kualitas beras yang disalurkan melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) serta Bantuan Pangan (Banpang) tetap terjamin. Pernyataan ini muncul menyusul adanya keluhan masyarakat yang mengindikasikan dugaan penurunan mutu beras yang dijual melalui kedua program tersebut. Direktur Utama Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menyampaikan bahwa setiap partai beras yang didistribusikan sudah melalui proses pemeriksaan ketat terkait kuantitas dan kualitas sebelum sampai di tangan konsumen.
“Bulog memastikan bahwa seluruh beras yang disalurkan selalu melalui pemeriksaan yang ketat. Kami berkomitmen agar beras yang diterima masyarakat dalam kondisi baik dan layak konsumsi,” ujar Rizal dalam keterangan resminya yang dirilis pada Jumat (5/9). Hal ini menunjukkan komitmen Bulog untuk menjaga standar kualitas dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Pemeriksaan Laboratorium Rutin
Rizal menambahkan bahwa Bulog rutin melakukan pengujian laboratorium terhadap beras yang ada di gudang mereka. Pengujian tersebut dilakukan di lembaga terakreditasi nasional untuk memastikan bahwa beras yang disalurkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Pemeriksaan terakhir dilakukan pada Agustus 2025, yang menunjukkan bahwa beras yang tersimpan memenuhi persyaratan mutu.
Menurut Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog, M. Suyamto, dari total stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebesar 3,9 juta ton, hanya ada sebagian kecil beras yang perlu direproses. “Jumlahnya kurang dari 0,1 persen dari total stok,” ujar Suyamto. Langkah reproses ini diperlukan untuk mempertahankan kualitas beras agar tetap layak konsumsi, dengan tetap menjaga ketersediaan pangan bagi masyarakat.
Pengelolaan Kualitas yang Ketat
Untuk mencegah penurunan kualitas beras, Bulog menerapkan sistem Pengelolaan Hama Gudang Terpadu (PHGT). Sistem ini meliputi berbagai tindakan rutin, seperti penyemprotan untuk pencegahan hama, fumigasi jika terindikasi adanya serangan hama, serta monitoring harian terhadap kondisi gudang. “Dengan sistem PHGT, kami berupaya memastikan beras yang ada di gudang Bulog tetap terjaga kualitasnya dan aman untuk dikonsumsi masyarakat,” tegas Suyamto.
Pernyataan Bulog ini diharapkan dapat meluruskan persepsi negatif yang berkembang di masyarakat, serta menepis kekhawatiran berbagai pihak mengenai mutu beras SPHP dan Banpang. Program-program ini menjadi salah satu bagian penting dari upaya pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan nasional, serta memastikan akses pangan yang berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.
Program Pangan untuk Kesejahteraan Masyarakat
Inisiatif Bulog dalam menjaga kualitas beras sangat krusial, mengingat tingginya kebutuhan pangan masyarakat. Dengan berbagai program yang dicanangkan, seperti SPHP dan Banpang, Bulog bertujuan untuk memastikan bahwa setiap rumah tangga memiliki akses terhadap pangan yang aman dan berkualitas. Saat situasi ekonomi global yang tidak menentu, menjaga kestabilan pasokan beras menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah.
Dengan informasi dari berbagai sumber dan langkah preventif yang dilakukan, Bulog terus berkomitmen untuk menjalankan perannya dalam menjaga kualitas pangan dan memenuhi harapan masyarakat. Meskipun ada tantangan yang dihadapi, upaya yang dilakukan oleh Bulog diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap program-program penyediaan pangan yang telah dilaksanakan.
Dengan pengawasan ketat dan komitmen untuk memperbaiki mutu beras setiap saat, Bulog berharap untuk terus menjadi andalan dalam penyediaan pangan di tingkat nasional. Upaya ini juga mendukung visi pemerintah untuk mencapai ketahanan pangan yang lebih baik dan berkelanjutan di Indonesia.





