Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan performa yang mengesankan pada sesi pertama perdagangan Rabu, 10 September 2025, setelah mengalami dua hari koreksi yang cukup signifikan. IHSG terangkat sebesar 1,06 persen atau sebesar 80,81 poin, mencapai level 7.709,41. Ini menjadi sinyal positif bagi para investor yang pernah khawatir dengan pergerakan pasar sebelumnya.
Dalam sesi perdagangan tersebut, IHSG bergerak di kisaran 7.661 hingga 7.718 dengan total nilai transaksi mencapai Rp 8,34 triliun. Transaksi yang aktif tercatat sebanyak 1,06 juta kali, mencerminkan tingginya minat investor. Kenaikan IHSG dipicu oleh menguatnya beberapa sektor kunci, terutama sektor infrastruktur yang melesat hingga 1,55 persen. Sektor properti dan keuangan juga turut berkontribusi dengan kenaikan masing-masing 1,43 persen dan 1,39 persen.
Meskipun demikian, ada beberapa sektor yang masih dalam tren penurunan. Sektor bahan baku mengalami penurunan sebesar 0,75 persen, diikuti oleh sektor teknologi dengan penyusutan 0,42 persen dan sektor transportasi yang melemah 0,35 persen. Data ini menunjukkan bahwa meskipun secara keseluruhan IHSG menguat, terdapat variasi performa di antara sektor-sektor di bursa.
Analis dari Phintraco Sekuritas memberikan pandangan bahwa secara teknikal, IHSG menunjukkan indikasi potensi perbaikan, dengan penipisan histogram negatif pada MACD dan indikator Stochastic RSI yang berada dalam area oversold. Mereka memperkirakan IHSG akan bergerak dalam rentang level 7.675 hingga 7.725 pada sesi kedua perdagangan hari ini.
Sementara itu, beberapa saham mencuri perhatian di jajaran top gainers dan mencatatkan kenaikan yang signifikan. PT Bank Jago Tbk (ARTO) menjadi salah satu emiten yang mencolok dengan lonjakan hingga 7,61 persen atau 150 poin, menembus harga 2.120 per saham. Kenaikan ini menunjukan optimisme pasar terhadap kinerja masa depan perusahaan, terutama di sektor teknologi keuangan.
Emiten lainnya, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), juga mencetak pertumbuhan yang patut dicatat dengan kenaikan 5,08 persen atau 65 poin, membawa harganya ke level 1.185. Perusahaan yang bergerak di bidang ritel ini terus menunjukkan daya tarik di kalangan investor.
Tidak kalah menarik, Barito Pacific Tbk (BRPT) juga berhasil mencatat kenaikan 3,72 persen atau 80 poin, mencapai level 2.230. Kinerja positif ini sejalan dengan tren permintaan yang kuat di sektor energi dan bahan baku yang mendukung industri.
Secara keseluruhan, rebound IHSG di sesi pertama ini memberikan harapan baru bagi para investor setelah koreksi sebelumnya. Dengan kenaikan yang didorong oleh beberapa sektor kunci dan emiten yang menunjukkan performa terbaik, pasar bursa Indonesia sepertinya akan tetap menarik perhatian para pelaku pasar dalam beberapa sesi berikutnya.
Sebagai tambahan, investor disarankan untuk terus memantau perkembangan pasar dan melakukan analisis mendalam sebelum mengambil keputusan investasi. Kinerja pasar dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk kondisi ekonomi global, kebijakan pemerintah, serta perkembangan sektor-sektor tertentu yang dapat memberikan peluang dan risiko bagi investasi mereka.





