Menteri Maman Minta Segera Salurkan Dana Rp 200 Triliun untuk UMKM

Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, mengungkapkan harapannya agar dana sebesar Rp 200 triliun yang dialokasikan pemerintah segera disalurkan melalui lima bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Menurutnya, pencairan dana tersebut diyakini akan memberikan dorongan berarti bagi pertumbuhan sektor UMKM di Indonesia. Maman menegaskan, setelah dana ini mulai digelontorkan, bank-bank akan bertindak cepat untuk mendistribusikan dana kepada pelaku usaha, sehingga mendorong pergerakan ekonomi.

Maman mengemukakan, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) merupakan salah satu bank yang berfokus pada segmentasi UMKM dan akan memanfaatkan penempatan dana sebesar Rp 55 triliun. “BRI akan segera memutar dana ini untuk akses pembiayaan bagi UMKM, sehingga sektor ini dapat terus tumbuh,” ujar Maman dalam konferensi pers di Jakarta pada Selasa (16/9/2025).

Sebagai langkah lanjut, Kementerian UMKM akan bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk merancang strategi yang tepat. Maman juga berencana untuk memanggil pihak-pihak terkait di Himbara guna mempersiapkan desain dan rencana penerima dana secara sistematis. Dia menekankan, efektivitas aliran dana harus diperhatikan dengan baik melalui tata kelola yang transparan dan akuntabel.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa juga menegaskan pentingnya penempatan dana Rp 200 triliun di bank Himbara, yang diharapkan dapat memberi dampak nyata bagi sektor riil dalam waktu dekat. Dia memperkirakan dana tersebut akan mulai terserap dengan efektif dalam waktu sebulan. Purbaya menyatakan, skema ini mirip dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang pernah diterapkan pada saat pandemi Covid-19.

Kementerian Keuangan sebelumnya mencatat bahwa bank-bank di Indonesia cenderung nyaman dengan penghasilan yang dihasilkan dari spread bunga. Namun, dengan adanya aliran dana Rp 200 triliun ini, diharapkan akan terjadi peningkatan kompetisi di antara bank-bank untuk menemukan proyek-proyek dengan imbal hasil yang optimal. Hal ini diharapkan akan mendorong lebih banyak investasi ke sektor UMKM.

Keberhasilan program ini sangat bergantung pada seberapa cepat dan efisien dana tersebut dapat disalurkan. Dalam konteks ini, Maman Abdurrahman menekankan pentingnya kerja sama antara berbagai instansi serta lembaga keuangan untuk memastikan bahwa dana dapat digunakan secara tepat sasaran dan efektif. “Prinsip-prinsip pembiayaan yang baik harus menjadi perhatian utama agar pertumbuhan UMKM dapat terbantu dengan baik,” jelasnya.

Dalam upaya memantau perkembangan ini, Kementerian UMKM akan terus menjalankan pengawasan terhadap aliran dana dan dampak yang ditimbulkan pada sektor UMKM. Maman mengingatkan bahwa keberhasilan aliran dana ini juga akan menjadi tolak ukur kinerja Kementerian dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui sektor UMKM.

Dengan adanya langkah-langkah ini, harapannya adalah dana yang disalurkan dapat segera memberi dampak positif dalam peningkatan daya saing UMKM di tanah air, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Ke depan, diharapkan kebijakan ini tidak hanya menguntungkan pelaku usaha mikro dan kecil tetapi juga menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan sektor ekonomi lainnya. Integrasi antara bank dan sektor UMKM akan menjadi kunci untuk mencapai sasaran pembangunan yang lebih luas dan berkelanjutan.

Berita Terkait

Back to top button