Nasib Kementerian BUMN saat ini menghadapi ketidakpastian setelah Erick Thohir digeser ke posisi Menteri Pemuda dan Olahraga oleh Presiden Prabowo Subianto. Posisi yang ditinggalkan Erick semakin membingungkan, terutama dengan kabar bahwa Kementerian BUMN akan digabungkan ke dalam Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan bahwa saat ini belum ada rencana peleburan atau penggabungan Kementerian BUMN ke dalam Danantara. Menurutnya, Danantara saat ini masih fokus melakukan perbaikan manajemen pada perusahaan-perusahaan milik negara. “Belum, belum. Kita kan sedang proses. Danantara juga sedang proses membenahi manajemen di BUMN-BUMN kita,” ungkap Prasetyo di Istana Negara.
Meski demikian, Prasetyo tidak menutup kemungkinan akan ada perubahan di Kementerian BUMN. Dia menjelaskan, jika pemerintah merasa perlu melakukan penyesuaian, hal itu bisa dilakukan, tapi tidak ada detail lanjut mengenai peleburan tersebut. “Nah, kalau di dalam perjalanan kita perlu perubahan terhadap kementeriannya ya kita lihat,” tambahnya.
Erick Thohir, yang baru saja dilantik sebagai Menpora, juga mengaku belum mendapatkan informasi mengenai peleburan Kementerian BUMN. Dia menyatakan bahwa pengganti dirinya kemungkinan besar akan diperankan oleh pelaksana tugas, menunggu keputusan resmi dari Presiden. “Saya nggak tahu. Nanti kan di sana ada Plt-nya, keputusan presiden,” ujarnya.
Di sisi lain, Prasetyo menyatakan bahwa hingga saat ini, pemerintah belum menunjuk pengganti resmi untuk Erick Thohir. Saat ini, ada tiga wakil menteri di Kementerian BUMN: Kartika Wirjoatmodjo, Dony Oskaria, dan Aminuddin Maruf. Meskipun adanya potensi pengganti sementara dari kalangan wakil menteri, tidak ada seseorang yang telah ditunjuk secara resmi. “Belum ada tanda tangan ad interim-nya,” kata Prasetyo.
Dony Oskaria juga memegang posisi di BPI Danantara sebagai Chief Operation Officer. Sementara itu, Kartika dan Aminuddin masih berada di Kementerian BUMN. Dengan jangka waktu yang tidak pasti, situasi ini menimbulkan rasa khawatir di kalangan pegawai di Kementerian BUMN dan stakeholder terkait.
Kementerian BUMN memiliki peran penting dalam mengelola dan mengembangkan perusahaan-perusahaan negara yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Dalam konteks ini, keputusan untuk mengganti Erick Thohir dan isu peleburan kementerian dapat berpengaruh besar terhadap stabilitas dan kinerja BUMN.
Para pengamat politik dan ekonomi kini memantau dengan seksama kabar yang berkembang mengenai nasib Kementerian BUMN dan langkah-langkah yang akan diambil oleh pemerintah. Dengan adanya pelantikan Menteri baru dan potensi penggabungan ke dalam BPI Danantara, banyak yang mempertanyakan efektifitas kebijakan yang akan diterapkan ke depan.
Sementara itu, anggaran yang dialokasikan oleh pemerintah untuk perusahaan-perusahaan negara juga patut dicermati, terutama dalam konteks pandemi dan pemulihan ekonomi. Keputusan pemerintah dalam menentukan pengganti yang tepat untuk posisi Menteri BUMN dan arah kebijakan kementerian tersebut akan berdampak besar bagi massa depan BUMN di Indonesia.
Seluruh perhatian kini terpusat pada keputusan pemerintah selanjutnya, termasuk pengumuman resmi mengenai sosok yang akan mengisi posisi Menteri BUMN dan langkah-langkah strategis yang akan diambil untuk memperkuat posisi BUMN di pentas ekonomi tanah air.





